Pavel Durov mengklaim bahwa lembaga pemerintah ingin memantau aktivitas internet masyarakat berdasarkan hak dasar privasi mereka.

Telegram adalah platform perpesanan instan yang sangat aman & terenkripsi yang dapat dengan mudah digunakan untuk mengirim file media besar dengan lebih mudah & lebih bebas. Layanan bot Telegram membantu menjaga ekosistem grup Telegram dengan lebih mudah bagi admin grup untuk melawan spammer. Platform ini didirikan oleh Pavel Durov dan Nikolai Durov pada tahun 2013.

Pada 17 April 2024, Pavel Durov muncul dalam wawancara dengan Tucker Carlson. Dalam wawancara tersebut, Pavel mengungkapkan bahwa lembaga pemerintah terus berupaya menekan pertukaran informasi swasta.

Ia mengatakan, dunia kini semakin tidak ramah. Pemerintah menjadi kurang peduli dengan privasi. Hal ini terjadi karena mereka memiliki lebih banyak teknologi untuk mengawasi berbagai hal.

Pavel percaya bahwa meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap warga negara akan mendorong inovasi seputar perangkat keras yang didedikasikan untuk komunikasi yang aman.

Ia menjelaskan bahwa perangkat komunikasi yang aman dapat dibuat seperti dompet kripto yang terdesentralisasi.

Salah satu pendiri Telegram mengungkapkan bahwa lembaga penegak hukum Amerika Serikat, Biro Investigasi Federal (FBI), mencoba memaksa Telegram memasang pintu belakang untuk tujuan pengawasan.

Pavel memuji UEA sebagai yurisdiksi terbaik bagi para pengusaha yang memperjuangkan privasi dan anti-pengawasan.

Dia mengatakan bahwa negara yang dimaksud adalah negara yang relatif kecil dan bertujuan untuk menjaga hubungan persahabatan dengan semua negara tanpa menyelaraskan diri secara geopolitik dengan negara adidaya besar mana pun. Netralitas ini dipandang menguntungkan untuk menjadi tuan rumah bagi platform yang menghargai privasi pengguna dan kebebasan berbicara.

Ep. 94 Aplikasi media sosial Telegram memiliki lebih dari 900 juta pengguna di seluruh dunia. Pendirinya Pavel Durov duduk bersama kami di kantornya di Dubai untuk wawancara pertama di depan kamera dalam hampir satu dekade. pic.twitter.com/NEb3KzWOg8

— Tucker Carlson (@TuckerCarlson) 16 April 2024

Singkatnya, salah satu pendiri Telegram percaya bahwa negara-negara yang memiliki kekuatan besar bukanlah tempat yang lebih baik bagi orang-orang yang menginginkan privasi, tetapi pada saat yang sama ia percaya bahwa inovasi akan segera terungkap untuk membawa platform perpesanan yang didukung teknologi blockchain untuk berperang. tantangan seperti itu.