Menurut KriptoKentang, penegak hukum Tiongkok telah membongkar operasi perbankan bawah tanah yang signifikan yang menggunakan stablecoin Tether (USDT) yang terkenal untuk memfasilitasi transfer dengan total 13,8 miliar yuan ($1,9 miliar). Biro Keamanan Umum Kota Chengdu menangkap 193 orang yang terkait dengan kasus ini dan membekukan 149 juta yuan ($20,6 juta) setelah menggerebek lokasi operasi.

Investigasi yang dilakukan polisi sejak tahun 2021 mengungkapkan bahwa operasi perbankan bawah tanah dipimpin oleh geng kriminal yang berakar pada bisnis impor dan ekspor Tiongkok. Geng tersebut menggunakan USDT untuk menjalankan bisnis pembayaran dan penyelesaian valuta asing, menawarkan layanan ilegal kepada penyelundup kosmetik dan narkoba serta penduduk setempat yang membeli aset asing. Geng tersebut juga bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mendapatkan pengembalian pajak secara curang. Polisi menemukan bahwa USDT digunakan untuk menghindari pengawasan valuta asing nasional, sehingga menimbulkan risiko bagi keamanan finansial negara.

Operasi geng ini juga terkait dengan kejahatan yang berhubungan dengan pekerjaan, penyelundupan barang ilegal, dan penipuan keuangan seperti mengganggu pengelolaan kartu kredit dan menipu pengembalian pajak ekspor. Biro Keamanan Umum Kota Chengdu Cabang Distrik Longquanyi pertama kali mendeteksi operasi tersebut pada November 2022 saat menangani kasus narkoba yang melibatkan penyelesaian dana melalui bank bawah tanah.

Pada Juni 2023, Kementerian Keamanan Publik membentuk satuan tugas yang menggerebek enam kota, termasuk Shanghai, Changsha, Nanjing, Shenzhen, Fuzhou, dan Jinhua, untuk mencari bank bawah tanah. Penggerebekan tersebut mengakibatkan penangkapan 25 tersangka dan penyitaan sejumlah alat pembayaran, termasuk kartu bank dan U-shield. Penggerebekan lainnya dilakukan pada Agustus 2023, yang mengakibatkan penangkapan 168 orang di 26 provinsi. Setelah kejadian ini, Kementerian Keamanan Publik memulai kampanye nasional melawan kejahatan bank bawah tanah.

Awal pekan ini, kepolisian di Kota Panshi, Provinsi Jilin meretas bank bawah tanah lainnya yang melibatkan 2,14 miliar yuan ($296 juta) dalam bentuk mata uang kripto dan menangkap enam orang, termasuk tersangka yang dicari karena kejahatan di Korea Selatan.