Perusahaan esports yang berbasis di AS, Riot Games, yang terkenal dengan game andalannya, League of Legends, telah mengungkapkan rencana untuk memangkas lebih dari 500 pekerjaan di seluruh dunia. Perusahaan yang mempekerjakan sekitar 300 orang di kantor pusat Eropa di Dublin, Irlandia, tidak memberikan rincian rinci wilayah mana yang akan terkena dampak PHK.

Namun, operasi Irlandia diharapkan tidak luput dari upaya restrukturisasi. Keputusan ini berdampak pada sekitar 11% tenaga kerja global Riot Games.

Riot Games menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir karena investasinya yang signifikan, termasuk pembukaan pusat siaran jarak jauh di Swords, Co Dublin, kurang dari dua tahun lalu, dengan investasi sebesar €18,5 juta. Bekas fasilitas klub malam Wright Venue ini telah berfungsi sebagai pusat penting bagi acara langsung global perusahaan. Namun, beberapa dari investasi besar ini gagal memberikan hasil yang diharapkan, sehingga Riot Games harus mengevaluasi kembali strategi keuangannya.

CEO Riot, Dylan Jadeja, menyatakan,

“Beberapa investasi signifikan yang telah kami lakukan tidak membuahkan hasil seperti yang kami harapkan. Biaya kami telah meningkat hingga tidak dapat dipertahankan lagi, dan kami tidak memiliki ruang untuk bereksperimen atau gagal – yang sangat penting bagi perusahaan kreatif seperti kami. Semua ini membahayakan inti bisnis kami.”

Keputusan yang disesalkan dan dukungan bagi karyawan yang terkena dampak

Jadeja menyampaikan kesedihannya terkait pemutusan hubungan kerja, mengakui dampak yang akan ditimbulkannya pada karyawan yang terkena dampak dan keluarga mereka. Ia berkata,

"Tidak ada cara untuk menghindari kenyataan bahwa ini adalah momen yang sangat menyedihkan. Bagi mereka yang akan meninggalkan… Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami sangat menyesal atas dampak yang ditimbulkan pada Anda dan keluarga Anda. Saya sangat berterima kasih atas semua yang telah Anda lakukan untuk Riot dan dedikasi Anda kepada para pemain. Kami berkomitmen untuk melakukan yang terbaik untuk mendukung Anda di momen ini dan melalui masa transisi ini."

Riot Games, anak perusahaan konglomerat Tiongkok Tencent, memiliki pendapatan tahunan sebesar $1,8 miliar. Keputusan perusahaan untuk mengurangi tenaga kerjanya mencerminkan tantangannya dalam mengoptimalkan keberlanjutan keuangannya di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Meskipun Riot Games tidak memberikan perincian spesifik tentang bagaimana kantor pusatnya di Dublin akan terpengaruh, diperkirakan lokasi tersebut akan mengalami beberapa tingkat restrukturisasi. Kehadiran perusahaan di Dublin, pusat utama Eropa untuk esports dan game, memainkan peran penting dalam operasi globalnya.

Rencana dan pelestarian kreativitas

Riot Games telah dikenal karena game andalannya, League of Legends, dan karena mendorong kreativitas dalam industri game. Meskipun disesalkan, keputusan perusahaan untuk memangkas tenaga kerjanya bertujuan untuk mengamankan masa depan keuangannya dan mempertahankan kebebasan kreatif yang diperlukan untuk inovasi.

Riot Games bukanlah pemain utama pertama dalam industri game yang mengumumkan pemutusan hubungan kerja baru-baru ini. Seiring berkembangnya industri, perusahaan terus beradaptasi agar tetap kompetitif dan berkelanjutan secara finansial. Langkah strategis Riot Games mencerminkan tantangan yang lebih luas yang dihadapi sektor esports dan game saat mereka mengarungi dinamika pasar yang terus berubah.