Poin Utama
Kecerdasan buatan dapat membantu mengotomatiskan tugas-tugas yang melelahkan.
Pengembang dapat menggunakan AI dengan berbagai cara, mulai dari menulis kode blockchain hingga debugging protokol.
Pelajari cara pengembang dapat memanfaatkan teknologi untuk membangun blockchain dengan lebih cepat dan efisien.
Jelajahi hubungan antara perangkat lunak kecerdasan buatan dan teknologi blockchain.
Kami bertanya kepada bot kecerdasan buatan – ChatGPT – apakah bot tersebut dapat membangun blockchain. Berikut jawabannya:
"Apakah ChatGPT dapat membangun sebuah blockchain? Ya, ChatGPT dapat membangun sebuah blockchain. Blockchain adalah teknologi ledger terdistribusi yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi dengan cara yang aman dan bersifat permanen. ChatGPT dapat digunakan untuk membangun aplikasi berbasis blockchain yang dapat menerapkan prinsip-prinsip teknologi blockchain untuk memungkinkan transaksi dan berbagi data yang aman."
Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang memungkinkan mesin dan perangkat lunak meniru kecerdasan manusia. Menganalisis data, memecahkan masalah rumit, dan mengambil keputusan adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh sistem bertenaga AI dengan input terbatas dari manusia.
Dengan kemajuan teknologi, bot dan sistem AI sedang diuji oleh perusahaan di seluruh dunia, termasuk Microsoft, Google, Apple, dan Meta. Berkat kemampuannya yang sangat besar untuk mengubah industri, AI menjadi makin penting di berbagai bidang, seperti perawatan kesehatan, otomotif, keuangan, dan yang terbaru, blockchain.
Sebelum mempelajari cara AI dapat menjadi alat yang canggih bagi para pengembang blockchain, mari kita jelajahi dua sifat dasar blockchain yang memungkinkan AI untuk meningkatkan kegunaannya.
Hubungan Antara AI dan Blockchain
Sumber terbuka
Salah satu prinsip dasar dari teknologi blockchain adalah sifatnya yang kolaboratif. Sebagian besar kode blockchain dan protokol dasarnya tersedia untuk umum dan dapat dimodifikasi, serta didistribusikan secara bebas oleh siapa saja – atau semua orang. Pengembang AI dapat menggunakan sumber daya sumber terbuka untuk meningkatkan cara kerja blockchain ataupun membuat blockchain baru dari awal.
Data dalam jumlah besar
Seiring dengan upaya industri untuk membangun masa depan, tidak mengherankan jika blockchain akan melibatkan lebih banyak pengumpulan dan penyimpanan data. Data seperti konfigurasi jaringan, pengaturan perangkat, data lalu lintas, perilaku pengguna, dan catatan keamanan dapat membantu dalam menciptakan jaringan yang lebih efisien dan mengidentifikasi pola kelemahan. AI dapat dengan cepat menganalisis data tersebut dengan jauh lebih efisien daripada manusia, mengambil informasi untuk membantu para pengembang lebih memahami kondisi blockchain mereka saat ini.
Bukan seorang pengembang? Jelajahi hubungan antara AI dan metaverse.
Bagaimana Cara AI Menyederhanakan Pekerjaan?
Analisis data dan pasar
Sebelum membangun sebuah blockchain, pengembang harus menentukan fitur yang harus ditawarkan oleh blockchain tersebut. Untuk melakukannya, pengembang harus mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan pengguna.
Pengembang dapat menggunakan AI untuk mining sejumlah besar data dari berbagai sumber, menganalisis data dengan cepat, dan mengidentifikasi atau memprediksi tren dan kebutuhan pengguna. Dengan demikian, para pengembang dapat menghemat waktu, sehingga mereka dapat fokus untuk merancang blockchain. Hal ini dapat mencakup penentuan fitur yang akan diintegrasikan, merancang struktur insentif yang logis, menentukan mekanisme konsensus, dan merencanakan roadmap fitur secara lebih strategis.
Mengembangkan smart contract
Smart contract adalah blok bangunan pada sistem blockchain. Smart contract terdiri dari baris kode yang berjalan di atas blockchain yang menyediakan sarana untuk memfasilitasi transaksi dan berbagai kegunaan lebih lanjut seperti pengembangan dompet.
Bot AI dapat membantu pengembang menulis kode untuk mendefinisikan aturan, logika, dan operasi smart contract. Bot ini juga dapat membantu menerapkan kode secara efisien ke blockchain dan menguji kode tersebut untuk memastikan fungsi blockchain berfungsi dengan lancar.
Menemukan kesalahan dan memprediksi bug
Dengan teknologi yang kompleks seperti blockchain, menemukan dan membasmi bug secara manual dalam sebuah sistem dapat menyita waktu dan biaya. Bot AI dapat diprogram untuk membuat dan menjalankan pengujian guna memastikan keakuratan dan keandalan kode, melakukan debugging terhadap kesalahan sederhana yang mungkin ditemukan, dan juga memantau dan mencatat bug dalam sistem melalui analisis data.
Sistem AI yang canggih bahkan dapat menganalisis kode dan menyimulasikan berbagai skenario untuk menguji fungsionalitas blockchain atau smart contract. Bug dapat diprediksi dan potensi masalah dapat diperbaiki sebelum kode digunakan pada blockchain untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Analisis data secara otomatis melalui AI jauh lebih efisien. Bot dapat membantu pengembang menganalisis kode yang rumit untuk mencari error, potensi bug, dan kelemahan, bahkan saat di luar jam kerja.
Mengoptimalkan blockchain
Setelah blockchain aktif dan berjalan, AI dapat mengoptimalkan blockchain dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk meningkatkan efisiensi pengoperasian dan mengurangi biaya. Misalnya, perangkat lunak AI canggih dapat menganalisis data blockchain untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, seperti skalabilitas, efisiensi biaya, dan keamanan. AI juga dapat meningkatkan keakuratan transaksi untuk transaksi yang lebih aman dan mengembangkan smart contract untuk mengotomatisasi proses dengan akurasi dan kecepatan yang lebih tinggi.
Pengembang juga dapat menggunakan teknologi untuk mengambil data guna mengoptimalkan kode.
Kegunaan potensial lainnya dari AI
Jika AI dapat membantu membangun blockchain, dengan pelatihan yang tepat dari pihak pengembangnya, AI juga dapat membantu dalam pengembangan dompet dan pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp).
Selain itu, smart contract dapat digunakan untuk membuat solusi manajemen identitas, mengotomatiskan proses Know Your Customer (KYC), dan menganalisis data untuk memprediksi perilaku curang pada blockchain.
Keterbatasan AI
Dengan kecerdasan buatan yang menjanjikan penyederhanaan dan percepatan proses pembuatan blockchain, apa yang mencegah para pengembang AI untuk mengambil alih peran pengembang manusia? Salah satunya, perangkat lunak AI masih sangat bergantung pada pengembang manusia terkait pengambilan keputusan.
Meskipun dapat membantu mempercepat proses pengembangan dan penyempurnaan blockchain, bot AI belum mampu mengambil keputusan atau menafsirkan nilai komersial dari fitur-fitur blockchain.
Bot AI dapat menjadi pembuat kode yang mahir, tetapi masih dalam posisi di mana pengembang manusia harus meningkatkan program melalui pelatihan pembelajaran mendalam, memberikan data yang diperlukan AI untuk menyempurnakannya, dan menentukan fitur yang akan dipertahankan atau dikembangkan.
Kesimpulan
Para pengembang dapat bekerja lebih efisien menggunakan AI selama tahap pembuatan ide, pengkodean, penerapan, dan bahkan pengoptimalan pembangunan blockchain. Namun, bot AI masih belum sepenuhnya bersifat otonom dan mungkin tidak akan pernah.
Dalam waktu dekat, para pengembang kemungkinan akan menggunakan alat dan perangkat lunak bertenaga AI untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini dapat menyebabkan pergeseran dalam cara pengembang melakukan pendekatan terhadap pekerjaannya dengan lebih berfokus pada desain konseptual sambil menyerahkan eksekusi program kepada AI. Seiring berkembangnya teknologi AI dan blockchain, evolusi praktik kerja kami bersama dengan hal ini akan terus berdampak pada berbagai industri.
Bacaan Lebih Lanjut
Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Caranya dapat Membantu Kripto?
AI dan Blockchain: Siapa yang Mendengar Percakapan ChatGPT Anda?
Menemukan Cinta dengan AI dan Blockchain: Cara AI Dapat Membantu Anda di Hari Valentine Ini
Menjelajahi Hubungan antara Kecerdasan Buatan (AI) dan Metaverse