#XRPETF akan resmi diluncurkan pada tanggal 30 April 2025! 🚀 Persetujuan SEC ditetapkan dan hitungan mundur telah DIMULAI. 🗓️🔥 ProShares dikabarkan akan meluncurkan tiga ETF berjangka XRP pada tanggal 30 April 2025. ETF ini tentunya memberikan eksposur terhadap tren harga $XRP XRP melalui kontrak berjangka. Kabar baik juga datang dari Brasil, di mana Hashdex telah meluncurkan ETF spot XRP pertama di dunia dengan ticker XRPH11 di bursa saham B3. ETF ini akan memberikan akses yang teregulasi dan aman bagi investor Brasil untuk berinvestasi pada XRP. ETF XRP bertujuan untuk menyediakan cara yang lebih mudah dan teregulasi bagi investor untuk mendapatkan eksposur terhadap harga XRP. Meskipun ETF spot XRP belum tersedia di banyak pasar utama seperti AS, perkembangan di Brasil dan peluncuran ETF berjangka menunjukkan minat yang berkembang terhadap produk investasi XRP. Investor perlu memahami struktur spesifik dan risiko yang terkait dengan berbagai jenis ETF XRP sebelum membuat keputusan investasi.
Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan jeda selama 90 hari untuk tarif tertentu, khususnya untuk barang-barang dari negara-negara selain Tiongkok. Berikut ini yang perlu Anda ketahui¹: - *Jeda Tarif*: Jeda ini berlaku untuk tarif tambahan di luar tarif dasar 10% yang dikenakan pada sebagian besar negara. Ini berarti bahwa tarif dasar tetap berlaku. - *Pengecualian*: Tiongkok dikecualikan dari jeda ini dan akan terus menghadapi tarif yang lebih tinggi, yang baru-baru ini meningkat menjadi 125%. Kanada dan Meksiko juga tidak termasuk dalam jeda ini karena negosiasi yang sedang berlangsung. - *Dampak*: Jeda ini bertujuan untuk memfasilitasi negosiasi dengan negara-negara lain tanpa memicu tarif pembalasan. Namun, masih ada ketidakpastian tentang tarif akhir dan dampak potensial pada bisnis dan konsumen. - *Dampak Ekonomi*: Tarif ini diperkirakan akan membebani rumah tangga Amerika sekitar $4.600 per tahun, dengan kenaikan harga untuk barang elektronik, mobil, pakaian, dan barang-barang lainnya. Beberapa bisnis mungkin menunda investasi atau menunda pesanan karena ketidakpastian. *Rincian Utama:* - *Tarif Tarif*: Tarif dasar adalah 10% untuk sebagian besar barang impor, dengan tarif yang lebih tinggi untuk negara dan produk tertentu. - *Produk yang Terkena Dampak*: Berbagai barang, termasuk barang elektronik, mobil, baja, aluminium, dan suku cadang mobil, dikenakan tarif. - *Dampak Bisnis*: Perusahaan mungkin menghadapi peningkatan biaya, gangguan rantai pasokan, dan ketidakpastian tentang dinamika pasar di masa mendatang.² #TariffPause
#EthereumFuture Ethereum Pectra Upgrade Siap Meluncur – Apa Dampaknya untuk ETH? Ethereum bersiap meluncurkan upgrade besar bernama Pectra pada 7 Mei 2025. Peningkatan ini menggabungkan 11 EIP (Ethereum Improvement Proposals) yang dirancang untuk: • Mempermudah staking bagi pengguna retail. • Meningkatkan keamanan & efisiensi validator. • Mempersiapkan transisi menuju “Verkle Trees”, inovasi yang akan membuat jaringan Ethereum jauh lebih ringan dan cepat. Upgrade ini adalah bagian dari roadmap jangka panjang Ethereum menuju skalabilitas dan efisiensi yang lebih baik – termasuk langkah penting menuju "The Purge" dan "The Scourge" fase berikutnya. Kenapa penting? Pectra bisa memperkuat fundamental ETH dan menarik lebih banyak investor jangka panjang, karena menawarkan pengalaman pengguna dan performa jaringan yang lebih solid. Analis percaya: Jika implementasi berjalan lancar, ini bisa jadi katalis ETH tembus $2.000 dalam waktu dekat!
Justin Sun Prediksi Ethereum Tembus US$5.000 Jelang Ulang Tahun ke-10
Pendiri Tron Justin Sun, memprediksi harga Ethereum (ETH) akan mencapai US$5.000 dalam beberapa bulan, bertepatan dengan ulang tahun ke-10 jaringan pada Juli 2025. Prediksi ini menarik perhatian karena harga Ethereum saat ini di bawah US$2.000.
Di lain sisi, Ethereum Foundation akan menggelar acara global untuk merayakan ulang tahun, dengan dukungan dana hingga US$500 per acara bagi komunitas lokal untuk memperkuat ekosistem.
Sun mengusulkan Ethereum Foundation menahan penjualan Ethereum selama tiga tahun dan menggunakan platform lending seperti AAVE untuk membiayai operasional tanpa menambah suplai Ethereum.
Sun juga menekankan pentingnya fokus pada pengembangan inti Layer 1, meningkatkan kapasitas dan keamanan jaringan agar ekosistem Ethereum semakin kuat dan bernilai tinggi.
Bitcoin Merangkak Naik, Bisakah Kembali ke Level US$100 Ribu?
Bitcoin (BTC) menunjukkan momentum *bullish* dengan kenaikan harga mendekati US$95 ribu pada Rabu (23/04) sore, dan pola teknikal yang mendukung potensi reli hingga 20% ke target lama yakni US$100.000.
Kenaikan ini didukung oleh kembalinya level *resistance* di level US$85.000 menjadi *support* dan indikator teknikal seperti *Relative Strength Index* (RSI) serta Awesome Oscillator yang mengisyaratkan ruang kenaikan lebih lanjut.
Namun, indikator penting dari sisi stablecoin, khususnya stagnasi dalam pencetakan stablecoin baru menimbulkan kekhawatiran. Biasanya, pencetakan stablecoin dalam jumlah besar menjadi sinyal kuat masuknya modal baru dan dorongan ke pasar crypto.
Menurut catatan lonjakan besar dalam pencetakan stablecoin sering terjadi bersamaan setelah momentum Bitcoin berjalan, bukan sebagai pemicu awal.
Saat ini, indikator stablecoin minting melambat, dan menurut analis, ini menandakan pasar yang lebih hati-hati dan bisa membatasi kekuatan reli Bitcoin ke depan. Faktor institusional seperti arus masuk dana *Exchange-Traded Fund* (ETF) dan korporasi kini lebih berpengaruh pada Bitcoin.
Jika terjadi aksi take profit dan harga kembali turun di bawah US$86 ribu, Bitcoin berisiko kembali ke fase konsolidasi di bawah US$85 ribu. Investor perlu memantau indikator stablecoin dan arus modal institusional untuk mengantisipasi arah harga selanjutnya.
Kini Total Kepemilikan Bitcoin Metaplanet Tembus 5.000 Keping
Metaplanet Inc, perusahaan keuangan asal Jepang, kembali membeli 145 Bitcoin (BTC), Kamis (24/04). Pembelian ini membuat total kepemilikan Bitcoin perusahaan mencapai 5.000 BTC atau setara 0,0238% dari pasokan.
Adapun, nilai pembelian kali ini mencapai 1,9 miliar yen Jepang dengan harga rata-rata per BTC sebesar 13,2 juta yen. Selain itu, strategi akumulasin ini merupakan bagian dari treasury Bitcoin Metaplanet yang mencontoh perusahaan pimpinan Michael Saylor, yakni Strategy (MSTR).
Di sisi lain, Metaplanet mencatat BTC Yield sebesar 13% untuk kuartal berjalan hingga 24 April 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan nilai kepemilikan Bitcoin dibanding jumlah saham yang beredar penuh.
AS Soroti QRIS-GPN di Indonesia Usai Negosiasi Tarif Dagang.
Amerika Serikat (AS) menyoroti Quick Responese Indonesia Standard (QRIS) usia negosiasi tarif dengan Presiden AS Donald Trump. AS mencatat dalam laporan National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers 2025.
Laporan tersebut menyoroti peran QRIS dan GPN di Indonesia yang membatasi ruang gerak perusahaan asing. Sebab, Bank Indonesia (BI) menerapkan batas kepemilikan asing maksimal 20% bagi perusahaan luar.
Pengembangan QRIS yang terintregrasi dengan GPN dinilai mengganggu kepentingan AS dan menjadi salah satu penghambat dalam peningkatan hubungan perdagangan kedua negara.
Data Statista menunjukkan pangsa pasar global Visa turun dari 57,7% menjadi 38,7% pada 2022 dan Mastercard turun dari 26,3% menjadi 24% sejak 2014. Meski begitu, keduanya masing-masing mencatat transaksi yang signifikan, yakni senilai US$76,12 miliar dan US$72,6 miliar pada 2023.