Ekosistem aset digital yang terus berkembang telah mengalami popularitas besar selama beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan diperkenalkannya banyak fungsi inovatif untuk kemudahan pengalaman pengguna. Namun, salah satu fitur tersebut adalah pertukaran kripto ke kripto.

Kami akan terjun ke lautan pertukaran aset digital dan mengeksplorasi apakah pertukaran kripto lebih baik daripada perdagangan tradisional. Mari kita coba memahami cara kerjanya, dan mendiskusikan risiko yang terkait dengan pertukaran kripto.

Apa itu pertukaran kripto ke kripto?

Pertukaran kripto ke kripto juga dikenal sebagai pertukaran token. Ini disebut sebagai proses pertukaran satu aset digital dengan aset digital lainnya dengan harga pasar yang berlaku. Hal ini sangat berbeda dengan bursa tradisional di mana kripto diperdagangkan dengan mata uang fiat seperti dolar AS atau euro.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menukar koin atau token mereka secara langsung dan tanpa memerlukan pertukaran kripto-ke-fiat perantara.

Apakah ini lebih baik daripada perdagangan tradisional?

Jika kita ingin mengevaluasi apakah pertukaran kripto lebih baik daripada perdagangan tradisional, maka penting untuk mempertimbangkan preferensi dan tujuan yang berbeda.

Pertukaran ini menawarkan beberapa keuntungan utama dibandingkan perdagangan dengan mata uang fiat. Pada awalnya, ini menghilangkan kebutuhan untuk mengubah kripto menjadi fiat dan sebaliknya. Ini menyederhanakan keseluruhan proses dan mengurangi biaya transaksi.

Ini memberikan pilihan perdagangan yang lebih luas karena pengguna dapat mengakses dunia aset digital yang tersedia untuk ditukar. Selain itu, pertukaran kripto-ke-kripto memungkinkan transaksi terdesentralisasi dan peer-to-peer, memastikan privasi dan keamanan.

Bagaimana cara kerja pertukaran kripto?

Untuk memahami cara kerja pertukaran ini, mari kita bagi prosesnya menjadi langkah-langkah berikut:

Pertukaran kripto beroperasi pada platform pertukaran terdesentralisasi (DEX) atau keuangan terdesentralisasi (DeFi). Platform ini menggunakan kontrak pintar untuk mendukung transaksi peer-to-peer antar pemegangnya. Pengguna perlu menemukan platform terkemuka yang mendukung proses ini.

Setelah platform yang sesuai ditemukan maka pengguna harus memilih token yang ingin mereka tukar. Misalnya, tukarkan Bitcoin dengan Ethereum atau Litecoin dengan Solana.

Platform akan memberi pengguna nilai tukar atau harga untuk swap yang diinginkan. Informasi ini memungkinkan pengguna untuk memutuskan jumlah token yang akan mereka terima sebagai ganti token yang ingin mereka tukar.

Mengapa itu bagus?

Keuntungan utamanya adalah Anda membayar biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan bursa tradisional. Dengan menghilangkan keterlibatan pertukaran kripto-ke-fiat, pengguna dapat menghindari biaya transaksi tambahan dan berpotensi menghemat uang untuk biaya perdagangan.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk menukar mata uang kripto mereka dengan berbagai pilihan. Keberagaman ini memungkinkan individu untuk mengeksplorasi berbagai peluang investasi dan memanfaatkan fluktuasi pasar.

Pertukaran kripto-ke-kripto mengurangi biaya transaksi dengan menghilangkan kebutuhan akan banyak konversi antara mata uang kripto dan mata uang fiat yang berbeda. Efektivitas biaya ini menjadikan pertukaran kripto sebagai pilihan yang menarik bagi pedagang yang sering berdagang.

Pertukaran ini sering kali menawarkan waktu transaksi yang lebih cepat dibandingkan dengan pertukaran tradisional. Karena pertukaran ini terjadi langsung antar alamat blockchain, tidak perlu menunggu konfirmasi dari perantara pihak ketiga. Hal ini membuat pertukaran kripto-ke-kripto sangat menarik bagi pedagang yang menghargai kecepatan dan efisiensi.

Pertukaran ini mendukung pertukaran lintas rantai, memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan koin di berbagai jaringan blockchain yang berbeda. Hal ini membuka lebih banyak pilihan perdagangan dan peluang bagi pengguna untuk mendiversifikasi portofolio mereka.

Risiko yang terlibat

Meskipun pertukaran kripto-ke-kripto menawarkan beberapa manfaat, terdapat risiko dan tantangan terkait dengan bentuk perdagangan ini yang perlu diwaspadai pengguna.

Pasar kripto terkenal dengan volatilitas harganya, dan ini berlaku baik untuk mata uang kripto yang ditukar maupun yang diakuisisi. Perubahan harga yang signifikan dapat terjadi dalam waktu singkat, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian jika waktu swap tidak tepat waktu. Trader perlu menganalisis tren pasar dengan cermat, melakukan penelitian menyeluruh, dan mengambil keputusan yang tepat untuk memitigasi risiko ini.

Lanskap peraturan seputar mata uang kripto bervariasi di berbagai yurisdiksi. Beberapa negara telah mengadopsi mata uang kripto dan menerapkan peraturan, sementara negara lain telah mengadopsi pendekatan hati-hati atau menerapkan peraturan yang ketat. Kurangnya peraturan yang komprehensif menimbulkan risiko seperti penipuan, platform penipuan, dan layanan swap yang tidak dapat diandalkan. Pengguna harus berhati-hati dan melakukan penelitian menyeluruh sebelum melakukan pertukaran kripto-ke-kripto.

Seperti halnya transaksi kripto lainnya, selalu ada risiko peretasan, pencurian, atau penipuan. Penting untuk menggunakan platform atau bursa yang bereputasi dan aman yang telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat. Pengguna harus memastikan dana mereka disimpan di dompet yang aman dan mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti otentikasi dua faktor (2FA) untuk melindungi aset mereka.

Likuiditas mengacu pada kemudahan suatu mata uang kripto dapat dibeli atau dijual tanpa menimbulkan dampak signifikan pada harganya. Beberapa mata uang kripto mungkin memiliki likuiditas yang rendah, sehingga sulit untuk melakukan swap dengan cepat atau pada harga yang diinginkan. Hal ini dapat menyebabkan penundaan, slippage, atau bahkan kegagalan swap. Pedagang harus mempertimbangkan likuiditas mata uang kripto yang ingin mereka tukarkan dan memilih platform atau bursa yang menawarkan likuiditas yang cukup untuk meminimalkan tantangan ini.