Setiap orang di komunitas mata uang kripto menaruh perhatian pada ETF Bitcoin bermodel baru yang memukau papan perdagangan dengan angka-angkanya yang menakjubkan. Mereka mengatakan volume perdagangan yang tinggi memicu minat investor, namun apakah itu gambaran keseluruhannya? Mungkin tidak juga. Mari selami topik ini dan lihat apa yang sebenarnya terjadi. Lagi pula, angka-angka di layar tidak selalu mengungkapkan kebenaran seutuhnya.
Pada hari Jumat, Greg Cipolaro, direktur penelitian DIG di New York, mengungkapkan beberapa kebenarannya. Dia menunjukkan bahwa jika Anda melihat volume perdagangan harian sebagai satu-satunya indikator aliran uang, Anda mungkin menuju ke arah yang salah. Ini seperti berasumsi bahwa orang yang paling berisik di ruangan itu adalah orang yang paling cerdas, dan hal ini tidak sepenuhnya benar.
Ambil Bitcoin Trust (GBTC) Grayscale sebagai contoh. Meskipun selalu menjadi pemimpin dalam hal volume perdagangan, dengan volume perdagangannya melebihi $20 miliar sejak pencatatannya pada 11 Januari, masalahnya adalah: meskipun volume perdagangannya besar, GBTC telah kehilangan aset secara signifikan, hingga 70 miliar. dolar. Jika hal ini tidak membuat orang menuntut "pemisahan", maka saya tidak tahu apa yang akan terjadi.
Sekarang, mari kita masuk ke inti permasalahannya. Cipolaro menyarankan agar kita tidak membabi buta mengejar volume transaksi, namun fokus pada tingkat turnover. Metrik ini diukur dengan membagi volume perdagangan dengan nilai aset bersih dana tersebut. Ini seperti ujian lakmus tentang bagaimana uang mengalir pada hari tertentu.
Secara keseluruhan, spot Bitcoin ETF telah aktif, dengan tingkat turnover sebesar 5,3%. Namun, pestanya benar-benar dimulai ketika Anda melihat hal-hal ekstrem. Valkyrie (BRRR) dan GBTC adalah wallflowers dengan tingkat terendah, masing-masing sebesar 2.2% dan 2.4%. Sedangkan Ark 21 (ARKB) menjadi nyawa pesta dengan tingkat turnover sebesar 11,3%. Belum lagi WisdomTree (BTCW) - meskipun AUM-nya hanya sekitar $30 juta, tingkat turnovernya mencapai 205% selama lima hari.
Seluruh bisnis omset tidak terbatas pada ETF Bitcoin. Ambil contoh seri ETF S&P 500, yang juga memiliki keunikan dan karakteristiknya sendiri. Cipolaro yakin pasar opsi dapat mengungkap anomali ini. Hai, jika opsi pada ETF Bitcoin ini disetujui, kita mungkin melihat situasi baru dalam hal tingkat perputaran.
Meskipun volume perdagangan mungkin menjadi berita utama dan menarik perhatian, memahami perilaku investor bukanlah tujuan utamanya. Ini seperti menilai buku dari sampulnya atau film dari trailernya. Tentu saja, indikator-indikator ini mungkin memberi Anda gambaran yang lebih manis, namun gambaran sebenarnya ada pada detailnya—tingkat perputaran, arus masuk dan arus keluar aset.
Jadi, siapa yang peduli jika ETF Bitcoin spot memiliki volume perdagangan yang tinggi?