Menurut U.Today, komentar terbaru salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, tentang kebebasan berpendapat dalam komunitas Ethereum telah memicu gelombang kritik. Pengguna tetap platform ini telah menyatakan ketidakpuasan mereka, dengan menyebutkan contoh penyensoran dan manipulasi yang dilakukan oleh tokoh-tokoh berpengaruh dalam komunitas. Reaksi balik ini menyoroti keterputusan yang signifikan antara visi Buterin tentang wacana terbuka dan kenyataan yang dihadapi pengguna.

Banyak pengguna berbagi pengalaman negatif mereka dengan influencer Ethereum, menunjukkan bahwa diskusi yang bermakna sering kali dihindari. Seorang pengguna bertanya, 'Apakah mereka pernah mendiskusikan grafik ETH/BTC?' menyiratkan bahwa topik penting sering diabaikan. Pengguna lain berbagi pengalaman mereka diblokir oleh banyak influencer Ethereum karena kritik mereka. Pengalaman ini menggarisbawahi persepsi budaya sensor dalam komunitas Ethereum.

Komentar yang mengkritik budaya sensor dan manipulasi arus utama dalam komunitas Ethereum adalah hal yang lazim. Seorang pengguna menunjukkan bahwa masalah membungkam suara-suara yang berbeda pendapat ini tidak hanya terjadi pada Ethereum, tetapi tersebar luas di ruang web yang terdesentralisasi, termasuk industri Web3.

Reaksi balik tersebut juga mencakup anekdot pribadi saat biaya Ethereum tinggi, dan setiap tokoh berpengaruh di komunitas Ethereum akan membungkam siapa pun yang mengkritiknya. Rasa frustrasi yang dirasakan oleh banyak pengguna ketika mencoba terlibat dalam diskusi kritis tentang kekurangan Ethereum menunjukkan bahwa komunitas mungkin tidak seterbuka dan menerima seperti yang digambarkan Buterin.

Namun, perlu dicatat bahwa komunitas Ethereum, seperti komunitas kripto lainnya, pada dasarnya terbuka, memungkinkan siapa pun untuk mengekspresikan pemikiran dan pendapat mereka di forum publik. Pengguna juga mempunyai kebebasan untuk membisukan siapa pun yang tidak mereka setujui.