Menurut KriptoKentang, David Schwartz, Chief Technology Officer (CTO) Ripple, baru-baru ini berpartisipasi dalam sesi tanya jawab di mana dia diminta menyebutkan nama orang paling penting dalam sejarah perusahaan. Schwartz memilih Chris Larsen, salah satu pendiri Ripple Labs dan perusahaan fintech di balik Ripple dan XRP Ledger. Schwartz mengutip komitmen awal Larsen terhadap perusahaan dan keyakinannya pada potensi Ripple sebagai alasan pilihannya.

Larsen menjabat sebagai CEO Ripple hingga tahun 2016, ketika ia mengundurkan diri dan menunjuk Brad Garlinghouse sebagai penggantinya. Pada bulan Desember 2020, Larsen, Garlinghouse, dan Ripple dituduh oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengumpulkan lebih dari $1,3 miliar melalui penawaran sekuritas tidak terdaftar dengan menjual XRP. Namun, tuntutan terhadap para eksekutif dibatalkan pada Oktober 2023, menandai kemenangan parsial ketiga Ripple di pengadilan.

Pertarungan hukum antara Ripple dan SEC kini telah memasuki tahap uji coba, dengan kedua belah pihak menyerahkan dokumen yang diperlukan dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh hakim. Pengacara Amerika Jeremy Hogan baru-baru ini menyatakan bahwa tahap singkat persidangan telah selesai, dan para pihak kini menunggu keputusan hakim.

John E Deaton, seorang pengacara terkemuka AS yang mewakili ribuan investor XRP dalam kasus SEC, percaya bahwa CEO Brad Garlinghouse telah memainkan peran penting dalam kemenangan hukum Ripple. Deaton menyarankan jika Ripple go public dalam beberapa tahun ke depan, Garlinghouse harus dipertimbangkan untuk mendapatkan gelar 'CEO dekade ini'.