Menurut Bloomberg, perusahaan berusia tujuh tahun yang berbasis di Singapura telah menerima persetujuan awal dari Otoritas Regulasi Jasa Keuangan Pasar Global Abu Dhabi (ADGM) untuk melakukan aktivitas yang diatur. Hal ini menjadikan perusahaan tersebut sebagai pembuat pasar aset digital dan dealer broker pertama di Singapura yang menerima persetujuan tersebut, menurut juru bicara ADGM. Regulator progresif Uni Emirat Arab dan lokasi geografis merupakan faktor kunci dalam keputusan perusahaan untuk melakukan ekspansi ke wilayah tersebut.

Perusahaan, yang dikenal sebagai QCP, telah memperhatikan sifat global mata uang kripto, dengan volume bulanan turunan kripto mencapai $1,33 triliun pada September 2023. Ekspansi QCP ke Timur Tengah dipandang sebagai langkah strategis, mengingat kuatnya arus modal di kawasan tersebut. dari Eropa dan Asia. Perwakilan perusahaan, Deng, yang bergabung dengan QCP pada tahun 2021 setelah 15 tahun bekerja di Standard Chartered Bank, menyatakan bahwa Timur Tengah memiliki properti yang mirip dengan Singapura, dan mereka bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan ini untuk membangun pasar lain.

Dalam berita terbaru, QCP mengumumkan kemitraan dengan Further Ventures yang berbasis di Abu Dhabi, dengan rencana untuk mengembangkan produk baru dalam aset digital. Setelah QCP menerima lisensi penuh, QCP pada awalnya akan fokus pada bisnis inti seperti perdagangan dan penciptaan pasar di wilayah tersebut. Seiring dengan terus berkembangnya lanskap aset digital di Timur Tengah, semakin banyak perusahaan seperti QCP diharapkan menyadari sifat progresif dan komprehensif dari kerangka peraturan ADGM, sehingga menumbuhkan kepercayaan dalam memilih Abu Dhabi sebagai basis regional mereka.