1. Analisis Teknikal
Moving Average (MA)
Sinyal Beli: Terjadi ketika garis Moving Average jangka pendek (misalnya MA 50) melintasi di atas garis Moving Average jangka panjang (misalnya MA 200). Ini disebut "Golden Cross."
Sinyal Jual: Terjadi ketika garis MA jangka pendek melintasi di bawah garis MA jangka panjang. Ini disebut "Death Cross."
Relative Strength Index (RSI)
Sinyal Beli: Jika RSI turun di bawah 30, berarti aset sedang oversold, memberikan peluang beli.
Sinyal Jual: Jika RSI naik di atas 70, berarti aset sedang overbought, memberikan sinyal untuk menjual.
Bollinger Bands
Sinyal Beli: Ketika harga menyentuh atau menembus band bawah, aset mungkin oversold.
Sinyal Jual: Ketika harga menyentuh atau menembus band atas, aset mungkin overbought.
Support dan Resistance
Sinyal Beli: Ketika harga mendekati level support yang kuat dan tidak berhasil menembusnya, ini bisa menjadi peluang beli.
Sinyal Jual: Ketika harga mendekati level resistance yang kuat dan tidak bisa menembusnya, ini bisa menjadi peluang jual.
MACD (Moving Average Convergence Divergence)
Sinyal Beli: Ketika garis MACD melintasi di atas garis sinyal.
Sinyal Jual: Ketika garis MACD melintasi di bawah garis sinyal.
2. Analisis Fundamental
Kinerja Keuangan
Sinyal Beli: Jika laporan keuangan perusahaan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang stabil dan peningkatan laba, ini bisa menjadi sinyal beli.
Sinyal Jual: Jika perusahaan menunjukkan tanda-tanda penurunan laba atau utang yang membengkak, ini bisa menjadi sinyal jual.
Berita Ekonomi
Sinyal Beli: Berita positif seperti peluncuran produk baru atau kerjasama besar bisa menjadi sinyal beli.
Sinyal Jual: Berita buruk seperti masalah regulasi atau krisis internal bisa menjadi sinyal jual.
Rasio Keuangan
Rasio seperti Price-to-Earnings (P/E) atau Price-to-Book (P/B) juga bisa digunakan untuk menilai apakah saham terlalu mahal (overvalued) atau terlalu murah (undervalued), yang bisa memberikan sinyal jual atau beli.
3. Sentimen Pasar
Indikator sentimen seperti volume trading yang besar atau kenaikan yang ekstrem bisa menjadi petunjuk akan pembalikan tren. Sinyal beli muncul saat sentimen negatif berlebihan, dan sinyal jual muncul saat sentimen terlalu optimis.
Menggabungkan beberapa indikator ini dapat membantu mengurangi risiko salah langkah dalam trading.