Konferensi Bitcoin Amsterdam 2024 berakhir pada tanggal 10 Oktober, menandai tonggak sejarah lain dalam meningkatnya adopsi dan pengaruh Bitcoin di Eropa. Diselenggarakan di lokasi Westergas yang ikonik, acara tahun ini mempertemukan berbagai pemimpin pemikiran, inovator, investor, dan pembuat kebijakan, yang disatukan oleh visi bersama tentang potensi transformatif Bitcoin. Konferensi ini mengeksplorasi peran Bitcoin dalam masa depan keuangan, masyarakat, dan tata kelola, dengan diskusi mulai dari inflasi hingga tantangan regulasi.
Sekilas tentang Masa Depan Bitcoin
Posisi Amsterdam sebagai pusat teknologi finansial kembali menjadi sorotan, dengan para pakar lokal dan global berkumpul untuk membahas masa depan Bitcoin di lanskap keuangan Eropa. Pembicara utama, panel industri, dan acara sampingan yang unik memastikan bahwa para peserta benar-benar mendalami ekosistem Bitcoin yang terus berkembang. Dari Bull Arena hingga diskusi yang mendalam di Deep Session Stage, acara ini menyoroti aspek teknologi dan implikasi sosial Bitcoin.
Aspirasi Bitcoin Suriname
Salah satu momen yang paling berkesan datang dari Maya Parbhoe, seorang kandidat presiden dari Suriname, yang dengan berani menyatakan, “Suriname akan menjadi negara Bitcoin berikutnya!” Sentimen ini menggarisbawahi meningkatnya minat internasional terhadap Bitcoin sebagai alat transformasi ekonomi, terutama di wilayah yang bergelut dengan ketidakstabilan moneter. Pernyataan Parbhoe mengisyaratkan kemungkinan Suriname bergabung dengan negara-negara seperti El Salvador, yang telah mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Kebebasan Melalui Bitcoin
Beberapa pembicara yang berpengaruh menekankan potensi Bitcoin untuk memulihkan otonomi keuangan. Joana Cotar, anggota Bundestag Jerman, menyampaikan kritik pedas terhadap kebijakan inflasi, dengan menyatakan, “ECB mengatakan inflasi 2% tidak apa-apa. Itu sama saja mencuri uang dari masyarakat setiap bulan. Itu tidak baik.” Ia juga menyebut Bitcoin sebagai “mata uang kebebasan,” menggemakan tema yang lebih luas tentang kedaulatan keuangan yang merasuki acara tersebut.
Adam Back, CEO Blockstream, naik panggung untuk merenungkan misteri seputar pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto. "Saya pikir pada dasarnya kita tidak akan pernah tahu siapa Satoshi," katanya, seraya menambahkan bahwa meskipun penyelidikan ekstensif telah dilakukan, tidak ada bukti elektronik definitif yang muncul. Pernyataan Back menyoroti intrik abadi seputar asal-usul Bitcoin, bahkan saat pengaruhnya terus tumbuh.
Sorotan utama lainnya adalah pidato penuh semangat oleh Jack Mallers, CEO Strike, yang berpendapat bahwa Bitcoin berpotensi untuk memperbaiki banyak masalah dunia. "Bitcoin adalah teknologi yang dibutuhkan semua manusia. Jika kita memperbaiki mata uang, kita dapat memperbaiki dunia," ungkapnya. Visi Bitcoin ini lebih dari sekadar alat keuangan tetapi juga kekuatan reformasi sosial dan ekonomi yang diterima dengan baik oleh banyak hadirin.
Pendiri sekaligus pembawa acara Simply Bitcoin, Nico Moran, menekankan potensi portabilitas Bitcoin, dengan mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, orang dapat menyimpan "jutaan, miliaran, dan triliunan di dalam pikiran mereka," mengacu pada sifat Bitcoin yang terdesentralisasi, yang memungkinkan individu untuk mempertahankan kendali atas kekayaan mereka dengan cara yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Memerangi Penipuan dan Pelanggaran Regulasi
Momen yang luar biasa datang ketika Tristan Sherliker, pengacara yang mengungkap Craig Wright sebagai penipu, menyampaikan pidato di hadapan hadirin, dengan menyatakan, “Penipuan adalah racun masyarakat.” Kehadirannya menggarisbawahi potensi Bitcoin untuk menghadirkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar bagi keuangan global, serta pentingnya melindungi integritas ekosistem.
Kekhawatiran regulasi menjadi topik utama, dengan mantan Senator Belanda Dorien Rookmaker memperingatkan peserta tentang kurangnya pengetahuan tentang Bitcoin di antara para pembuat kebijakan Uni Eropa. "Orang-orang di parlemen UE tidak tahu apa pun tentang Bitcoin. Sangat penting bagi Anda untuk tetap berhubungan dengan mereka jika Anda tidak menginginkan regulasi yang buruk," desaknya. Kekhawatiran ini terutama berkaitan dengan regulasi Pasar Aset Kripto (MiCA) yang akan segera muncul, yang dapat memengaruhi Bitcoin dan kripto Eropa.
Pengalaman Konferensi yang Dinamis
Di luar diskusi dan pidato utama, Bitcoin Amsterdam menawarkan serangkaian kegiatan sampingan, yang mendorong kreativitas dan jaringan dalam komunitas Bitcoin. Galeri Seni Bitcoin merayakan pertemuan antara seni dan Bitcoin, sementara Hackathon dan Pitch Day Protokol TAP memamerkan inovasi yang mendorong generasi baru perusahaan rintisan Bitcoin. Bagi mereka yang mencari pengalaman yang lebih teknis, Panggung Proof of Work menyediakan sesi edukasi mendalam dengan para pengembang Bitcoin papan atas.
Konferensi ini juga menjadi ajang dialog antara regulator dan pendukung Bitcoin. Dengan sejarah Amsterdam yang kaya dalam inovasi keuangan—rumah bagi bursa saham pertama di dunia—kota ini siap memimpin perbincangan tentang aset digital di Eropa. Regulator Belanda, bersama para pembuat kebijakan global, terlibat dengan para pemimpin pemikiran untuk membahas masa depan regulasi Bitcoin dan pentingnya membina lingkungan regulasi yang terbuka dan adil.
Dari diskusi tentang peran Bitcoin dalam memerangi inflasi dan mempromosikan kebebasan finansial, hingga pengungkapan perkembangan teknologi mutakhir, acara tersebut menangkap energi dan momentum di sekitar industri ini. Dengan suara-suara dari Eropa, Amerika Selatan, dan sekitarnya, Bitcoin Amsterdam 2024 memamerkan sifat Bitcoin yang global dan beragam, membuat para peserta merasa bahwa perjalanannya baru saja dimulai.
Postingan Di Bitcoin Amsterdam 2024, Raksasa Industri Memproklamirkan Bitcoin sebagai Solusi Inflasi, Penipuan, dan Ketimpangan Keuangan Global muncul pertama kali di Metaverse Post.