Faktanya, tidak sulit untuk melihat bahwa putaran pasar bullish ini hanya memiliki beberapa tujuan akhir.

Beberapa orang ingin secara diam-diam mengalihkan risiko kepada investor, sehingga investor dapat menjadi pembayar akhir.

Mereka yang ahli dalam pengoperasian modal berupaya untuk secara diam-diam mendistribusikan kembali kekayaan dengan bantuan gelombang modal.

Pertama, beberapa perusahaan industri baru diperbolehkan memperoleh pembiayaan dalam jumlah besar untuk mencapai perkembangan pesat, namun investor saham harus menghadapi ketidakpastian yang sangat besar.

Kedua, untuk membuat pasar keuangan lebih menarik dan menarik arus masuk modal internasional, hak dan kepentingan investor biasa sering kali diabaikan sampai batas tertentu.

Ketiga, hal ini menciptakan kesan kemakmuran dan mendorong investor yang kurang informasi untuk mengikuti secara membabi buta, yang pada akhirnya membuat mereka menjadi orang-orang yang menduduki posisi tinggi.

Keempat, kegembiraan pasar yang sedang naik (bullish market) digunakan untuk menutupi kontradiksi mendalam dalam model pembangunan ekonomi dan menghambat kemajuan reformasi.

Kelima, memungkinkan beberapa perusahaan dengan kualitas buruk mengambil kesempatan memasuki pasar modal dan merampok tabungan hasil jerih payah investor, tanpa investor mengetahui apa pun mengenai hal tersebut.

Keenam, dengan mengambil keuntungan dari booming pasar yang sedang naik daun, beberapa perantara dapat memperoleh sejumlah besar biaya layanan dan komisi, namun menutup mata terhadap penderitaan yang dialami investor.

Ketujuh, untuk menjaga stabilitas pasar keuangan, intervensi pasar yang tidak tepat dapat dilakukan sehingga menempatkan investor pada situasi yang lebih sulit.

Kedelapan, dengan menciptakan suasana bull market, mengalihkan fokus masyarakat dari isu-isu terkait penghidupan masyarakat.

Kesembilan, biarkan beberapa pemegang saham utama mengambil kesempatan untuk mengurangi kepemilikan sahamnya, menyerahkan semua risiko kepada investor kecil dan menengah.

Kesepuluh, memanfaatkan mentalitas investor yang mencari keuntungan untuk memasang jebakan di bull market sehingga menyulitkan investor untuk melepaskan diri.

Kesebelas, untuk memenuhi kebutuhan kelompok kepentingan tertentu dan mendorong berkembangnya pasar bullish, hal ini merugikan kepentingan fundamental mayoritas pemegang saham.

Keduabelas, melalui kebisingan pasar yang sedang naik (bullish market), kelemahan dan kekurangan dalam pengawasan keuangan ditutup-tutupi.