Sebuah lembaga pemerintah AS telah memperingatkan tentang pelaku ancaman yang meminta uang tebusan dari korban dan berjanji untuk tidak membocorkan data dengan imbalan mata uang kripto. Pada tanggal 4 Oktober, Pusat Koordinasi Keamanan Siber Layanan Kesehatan (HC3) AS menerbitkan profil terperinci tentang ransomware Trinity, sebuah ancaman baru yang menargetkan data sensitif. Penyerang menggunakan email phishing, situs web berbahaya, dan kerentanan perangkat lunak untuk memasang ransomware di komputer korbannya.
Ransomware mencari, mengumpulkan, dan mengenkripsi informasi sensitif di komputer. Korban diminta membayar cryptocurrency sebagai ganti kunci dekripsi. HC3 menyatakan bahwa ransomware Trinity menargetkan infrastruktur penting seperti penyedia layanan kesehatan dan setidaknya tujuh organisasi menjadi korbannya.
Pada tahun 2023, pembayaran kripto ransomware mencapai $1 miliar. Menurut Laporan Kejahatan Kripto Chainalysis tahun 2024, institusi dan infrastruktur terkemuka membayar sekitar $1,1 miliar dalam bentuk mata uang kripto kepada penyerang ransomware. Laporan tersebut menyatakan bahwa 538 varian ransomware baru dibuat pada tahun 2023 dan perusahaan besar menjadi sasarannya.
Apa pendapat Anda tentang serangan seperti itu? Kami menunggu komentar Anda.