Perdebatan yang sedang berlangsung seputar klasifikasi mata uang kripto, khususnya apakah mata uang kripto harus dikategorikan sebagai sekuritas, menyoroti ketidakadilan yang signifikan dalam kerangka keuangan dan regulasi. Undang-undang sekuritas tradisional, seperti Howey Test yang digunakan di Amerika Serikat, dirancang untuk melindungi investor dalam instrumen investasi tradisional yang tersentralisasi. Namun, penerapan regulasi yang sudah ketinggalan zaman ini pada aset digital terdesentralisasi seperti mata uang kripto menyebabkan perlakuan yang tidak adil dan menghambat inovasi. Artikel ini akan membahas ketidakadilan yang melekat yang dihadapi oleh mata uang kripto dan menggambarkan bagaimana XRP, aset digital yang diciptakan oleh Ripple, menjadi contoh masalah ini.

1. Ketidaksesuaian dengan Undang-Undang Sekuritas Tradisional

Undang-undang sekuritas dibuat di era yang berbeda, dengan fokus pada investasi di mana individu membeli entitas terpusat dengan harapan memperoleh keuntungan. Mata uang kripto, khususnya seperti XRP, beroperasi pada jaringan yang terdesentralisasi. XRP digunakan dalam transaksi dan pembayaran di XRP Ledger, sebuah blockchain yang dirancang untuk memfasilitasi pembayaran internasional yang cepat dan hemat biaya. Tidak seperti sekuritas tradisional, pemegang XRP tidak memiliki saham kepemilikan atau hak suara di Ripple, perusahaan di balik aset tersebut. Perbedaan mendasar ini menggarisbawahi ketidakberlakuan undang-undang sekuritas tradisional pada mata uang kripto.

2. Fungsionalitas Praktis XRP

XRP secara khusus dirancang untuk berfungsi sebagai alat tukar, yang memungkinkan transaksi lintas batas yang cepat dan efisien. Kasus penggunaan utamanya adalah untuk memfasilitasi pembayaran internasional, yang membedakannya dari sekuritas tradisional, yang biasanya diperdagangkan untuk tujuan investasi. Kemampuan untuk menggunakan XRP dalam transaksi sehari-hari, di samping likuiditasnya yang tinggi, menggambarkan fungsinya sebagai mata uang, bukan instrumen investasi.

3. Kurangnya Kontrol Investor

Tidak seperti pemegang saham di perusahaan tradisional yang memiliki hak suara dan dapat memengaruhi keputusan manajemen, pemegang XRP tidak memiliki kekuasaan seperti itu atas Ripple. Kurangnya hak tata kelola dan keterlibatan langsung dalam manajemen perusahaan semakin mendukung argumen bahwa XRP tidak sesuai dengan kriteria untuk diklasifikasikan sebagai sekuritas. Tidak adanya mekanisme kontrol ini membedakan XRP dari sekuritas tradisional, di mana pengaruh investor merupakan komponen inti.

4. Perlunya Kerangka Regulasi yang Berbeda

Perkembangan pesat teknologi blockchain dan mata uang kripto mengharuskan terciptanya kerangka regulasi terpisah yang dirancang khusus untuk aset digital. Regulasi sekuritas yang ada gagal untuk secara memadai mengatasi karakteristik dan fungsi unik mata uang kripto. Pendekatan regulasi khusus akan memungkinkan klasifikasi aset yang tepat seperti XRP, yang memungkinkan inovasi dan pertumbuhan dalam ruang kripto tanpa kendala hukum yang sudah ketinggalan zaman.

5. Dampak Berkelanjutan dari Peraturan yang Tidak Adil

Pertarungan hukum yang sedang berlangsung antara Ripple dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menggambarkan perjuangan yang dihadapi oleh mata uang kripto. Argumen SEC bahwa XRP adalah sekuritas karena Ripple mempromosikan penggunaannya untuk keuntungan mengabaikan sifat XRP yang terdesentralisasi dan aplikasi praktisnya. Tindakan regulasi semacam itu tidak hanya menghambat Ripple tetapi juga menjadi preseden yang dapat memengaruhi seluruh ekosistem mata uang kripto.

Kesimpulan

Klasifikasi XRP sebagai sekuritas berdasarkan undang-undang sekuritas tradisional bukan hanya penyederhanaan yang berlebihan, tetapi juga ketidakadilan yang gagal mengenali sifat unik mata uang kripto. XRP, dengan fungsinya sebagai alat tukar, kurangnya kendali investor, dan operasi pada jaringan terdesentralisasi, tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peraturan sekuritas yang ada. Untuk mendorong inovasi dan mendukung pertumbuhan ruang mata uang kripto, penting untuk menetapkan kerangka regulasi yang mengakui karakteristik unik aset digital seperti XRP. Tanpa kerangka tersebut, industri mata uang kripto akan terus menghadapi tantangan dan pembatasan yang tidak perlu yang menghambat potensinya.

$XRP