Akankah Eskalasi Konflik Israel-Iran Menjadikannya ‘Rektober’ untuk Bitcoin.

NOIDA (CoinChapter.com) — Timur Tengah sekali lagi menjadi pusat perhatian global menyusul meningkatnya konflik Iran-Israel pada 1 Oktober. Dengan meningkatnya kekhawatiran akan konflik Israel-Iran yang lebih luas, pasar di seluruh dunia bereaksi tajam. Bitcoin dan aset kripto lainnya tetap setia pada sifatnya yang mudah berubah, dengan Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas mengalami penurunan yang signifikan.

Ketika Bitcoin turun di bawah $62.000, investor mempertanyakan apakah tren pasar Oktober yang biasanya bullish—sering disebut sebagai ‘Uptober‘—dapat digantikan oleh penurunan yang menyakitkan, yang menciptakan istilah Rektober. Ketidakstabilan geopolitik saat ini yang melingkupi konflik Israel-Iran telah membayangi sentimen pasar karena para pedagang bersiap menghadapi potensi dampak lebih lanjut.

Reaksi Pasar terhadap Konflik

Berita tentang serangan rudal Iran terhadap Israel menggemparkan pasar keuangan. Bitcoin anjlok 4% dalam beberapa jam setelah serangan, turun di bawah $62.000. Aksi jual langsung ini mencerminkan sentimen investor yang lebih luas, dengan banyak yang berbondong-bondong ke aset safe haven seperti emas, yang mengalami kenaikan 1%, dan obligasi pemerintah AS.

Ethereum mengikutinya, turun di bawah $2.500, sementara altcoin lain seperti Solana dan Dogecoin mengalami penurunan lebih tajam.

Nilai kapitalisasi pasar mata uang kripto turun 2,72%, sehingga menjadi $2,18 triliun. Tren penurunan lebih lanjut dapat mempersiapkan pasar untuk Rektober.

Harga Bitcoin anjlok menyusul berita eskalasi konflik Israel-Iran.

Likuidasi melonjak, dengan lebih dari $481 juta hilang dari posisi Bitcoin dan Ethereum. Analis semakin khawatir bahwa konflik tersebut jika berlarut-larut, dapat mengganggu pemulihan rapuh yang telah diincar pasar kripto setelah berbulan-bulan menghadapi tantangan ekonomi makro.

Pasar tradisional juga tidak kebal terhadap eskalasi konflik Israel-Iran. S&P 500 turun 0,9%, dengan Dow Jones dan Nasdaq juga mengalami penurunan. Harga minyak melonjak lebih dari 3%, didorong oleh kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah dapat memengaruhi pasokan minyak dari produsen utama.

Meskipun Bitcoin secara historis relatif aman selama ketegangan geopolitik global, volatilitasnya dapat menyebabkan token tersebut mengalami kerugian lebih lanjut. Selain itu, seperti yang biasa terjadi pada Bitcoin, pasar kripto yang lebih luas juga demikian.

Dampak Meningkatnya Konflik terhadap Bitcoin dan Sektor Kripto

Dengan Timur Tengah di ambang konflik yang lebih luas, pasar global menghadapi ketidakpastian yang parah, dan mata uang kripto tidak terkecuali.

Polarisasi kekuatan militer global—terbukti dengan AS dan Inggris mendukung Israel sementara Iran berpotensi memperoleh dukungan dari negara-negara Islam lainnya, termasuk produsen minyak utama—dapat memicu ketidakstabilan ekonomi yang meluas.

Secara historis, krisis geopolitik seperti itu telah menyebabkan aksi jual pasar karena investor menjauh dari aset berisiko tinggi seperti Bitcoin dan beralih ke investasi yang lebih aman.

Jika Iran menerima dukungan dari negara-negara seperti UEA, Arab Saudi, atau Qatar—produsen minyak utama—situasinya dapat semakin memburuk. Gangguan apa pun dalam ekspor minyak dapat mendorong harga energi lebih tinggi lagi, yang akan memicu inflasi global.

Potensi keterlibatan AS yang semakin mendalam dalam konflik tersebut juga akan menekan ekonominya, yang berpotensi menyebabkan pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi, peningkatan inflasi, dan pelemahan dolar. Faktor-faktor ini kemungkinan akan mengakibatkan penurunan yang berkepanjangan bagi Bitcoin dan sektor kripto.

Emas menarik perhatian lebih banyak setelah penurunan harga BTC.

Konflik seperti Perang Teluk dan invasi Irak telah berdampak besar pada pasar keuangan global secara historis, dan konsekuensi serupa dapat terjadi sekarang. Selama Perang Teluk, S&P 500 mengalami penurunan tajam sementara harga minyak melonjak.

Mata uang kripto, meskipun relatif baru, terbukti sensitif terhadap guncangan ekonomi makro tersebut. Jika kekuatan global semakin terlibat dalam konflik antara Iran dan Israel, pasar kripto mungkin menghadapi sentimen bearish yang berkepanjangan, yang memunculkan Rektober yang ditakutkan.

Karena Bitcoin sudah berjuang keras untuk mempertahankan level dukungan utama, eskalasi lebih lanjut dapat menyebabkan aset digital itu anjlok di bawah $60.000, yang akan menyeret seluruh pasar turun bersamanya.

Postingan Akankah Eskalasi Konflik Israel-Iran Menjadi ‘Rektober’ untuk Bitcoin? muncul pertama kali di CoinChapter.