TLDR

  • Kepolisian Federal Australia (AFP) mendekripsi frasa awal untuk mengakses kripto senilai $6,4 juta

  • Tersangka Jay Je Yoon Jung diduga menciptakan aplikasi pesan terenkripsi “Ghost” untuk kejahatan terorganisir

  • Jung ditangkap dan didakwa dengan lima pelanggaran, dan terancam hukuman penjara hingga 26 tahun.

  • Operasi Kraken menyita aset kripto dan properti senilai $1,4 juta pada bulan Agustus

  • AFP menyusup ke aplikasi Ghost untuk mengakses konten di ponsel yang dimodifikasi

Kepolisian Federal Australia (AFP) baru-baru ini menjadi berita utama dengan mendekripsikan frasa awal untuk mengakses $6,4 juta dalam mata uang kripto.

Terobosan ini muncul sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap aplikasi pesan terenkripsi yang diduga dirancang untuk digunakan oleh kelompok kejahatan terorganisir.

Pada tanggal 2 Oktober 2023, AFP mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengakses akun kripto milik Jay Je Yoon Jung, tersangka pembuat aplikasi pesan terenkripsi bernama “Ghost.”

Operasi yang diberi nama sandi Kraken tersebut melibatkan seorang analis dari Satuan Tugas Penyitaan Aset Kriminal (CACT) yang berhasil menguraikan frasa awal akun tersebut setelah memeriksa perangkat digital yang disita dari rumah Jung.

Jung ditangkap pada 17 September dan didakwa atas lima pelanggaran, termasuk mendukung organisasi kriminal. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman penjara hingga 26 tahun.

AFP mengklaim bahwa Jung mengembangkan Ghost khusus untuk penggunaan kriminal, memfasilitasi kegiatan seperti perdagangan narkoba, pencucian uang, dan bahkan pembunuhan kontrak.

Aplikasi Ghost dilaporkan dijual pada telepon pintar yang dimodifikasi, dengan paket akses enam bulan dan dukungan teknis seharga sekitar $1.600. AFP menyatakan bahwa Jung secara berkala memperbarui perangkat lunak tersebut untuk menjaga efektivitasnya bagi pengguna kriminal.

Dalam terobosan yang signifikan, AFP mengungkapkan bahwa mereka berhasil menyusup secara diam-diam ke dalam perangkat lunak Ghost. Hal ini memungkinkan mereka untuk menginfeksi ponsel yang dimodifikasi dan mengakses kontennya, sehingga memberikan informasi intelijen yang berharga bagi upaya penegakan hukum.

Penyitaan kripto baru-baru ini menandai penyitaan aset besar kedua dalam Operasi Kraken. Pada bulan Agustus, pihak berwenang telah menyita $1,4 juta dalam mata uang kripto dan properti yang terkait dengan kasus tersebut.

Komandan sementara AFP Scott Raven menekankan komitmen lembaganya untuk mengidentifikasi dan menyita harta kekayaan yang diperoleh secara tidak sah, terlepas dari bagaimana penjahat berusaha menyembunyikannya.

CACT, yang memimpin operasi ini, adalah gugus tugas multilembaga yang dipimpin oleh AFP. Gugus tugas ini menyatukan para spesialis dari berbagai badan pemerintah, termasuk pakar kripto dari Kantor Pajak Australia, Komisi Intelijen Kriminal Australia, AUSTRAC, dan Pasukan Perbatasan Australia.

AFP berencana untuk mentransfer mata uang kripto yang disita kepada pemerintah “pada waktunya.” Mereka mengindikasikan bahwa dana ini dapat digunakan untuk mendukung inisiatif penegakan hukum di masa mendatang, yang secara efektif mengubah hasil kejahatan menjadi sumber daya untuk memeranginya.

Kasus ini menyoroti semakin canggihnya penjahat dunia maya dan penegak hukum di era digital. Meskipun aplikasi pengiriman pesan terenkripsi dan mata uang kripto dapat menawarkan privasi dan kebebasan finansial, keduanya juga dapat dieksploitasi untuk kegiatan ilegal.

Keberhasilan AFP dalam memecahkan frasa awal tersebut menunjukkan berkembangnya kemampuan penegak hukum dalam menangani aset digital dan komunikasi terenkripsi.

Postingan Polisi Federal Australia Mendekripsi Dompet Kripto dalam Investigasi Aplikasi Perpesanan muncul pertama kali di Blockonomi.