Perbankan harus beradaptasi karena pertumbuhan global menurun dan risiko meningkat di pasar-pasar utama.
Perusahaan keuangan menghadapi masalah likuiditas yang mendesak karena ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung.
Teknologi Blockchain menjadi alat utama untuk transaksi internasional yang lebih cepat.
Bank-bank di seluruh dunia menghadapi ancaman likuiditas yang meningkat pada tahun 2024 karena perkembangan pendapatan global yang melambat dan meningkatnya tantangan keuangan. Meningkatnya ketegangan geopolitik dan gangguan dalam rantai pasokan memberikan tekanan tambahan pada industri perbankan. Di masyarakat maju, upaya untuk mengendalikan inflasi telah menunjukkan beberapa keberhasilan, namun skenario anggaran umum tetap lamban. Pemberi pinjaman sekarang bersiap untuk menyesuaikan strategi guna menjaga likuiditas dan mengelola risiko yang meningkat ini.
Persyaratan Modal yang Ketat bagi Bank-Bank di AS
Untuk mengatasi risiko ini, bank-bank besar AS harus mematuhi standar modal dan likuiditas yang ketat. Menurut Federal Reserve, bank-bank dengan aset lebih dari $100 miliar harus memenuhi rasio modal Common Equity Tier 1. Persyaratan ini mencakup minimum 4,5%, penyangga modal stres minimal 2,5%, dan biaya tambahan untuk bank-bank penting secara global minimal 1%.
https://twitter.com/RippleXrpie/status/1840859555154088286
Meskipun ada langkah-langkah ini, krisis likuiditas baru-baru ini telah mengungkap masalah serius. Pada awal tahun 2023, beberapa bank besar menghadapi tekanan likuiditas mendadak ketika deposan yang tidak diasuransikan menarik dana karena khawatir bank-bank tersebut akan bangkrut. Krisis ini menunjukkan bagaimana kesenjangan dalam manajemen risiko dapat merusak stabilitas bank. Akibatnya, bank-bank meninjau kembali pendekatan mereka untuk mengelola likuiditas dan risiko.
Peran Blockchain dalam Perbankan Masa Depan
Selain mitigasi risiko, operator bisnis semakin beralih ke ide blockchain untuk meningkatkan efisiensi. Ripple, mata uang digital, semakin populer karena memungkinkan transaksi internasional yang cepat dan berbiaya rendah. Transmisi perbankan manual sering kali lambat dan mahal, tetapi token menyediakan solusi yang lebih cepat dan lebih terjangkau.
Teknologi khusus ini juga menjanjikan untuk membentuk kembali masa depan pengaruh moneter, terutama di negara-negara berkembang. Karena organisasi komersial terus mendigitalkan layanan mereka, blockchain kemungkinan akan memainkan peran penting dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih aman dan transparan. Akibatnya, banyak bank sudah bersiap untuk masa depan di mana aset digital seperti XRP menjadi lebih banyak digunakan.
Postingan Bank Menghadapi Risiko Likuiditas saat Pertumbuhan Global Melambat dan Tekanan Ekonomi Meningkat muncul pertama kali di Crypto News Land.