Tren yang mengkhawatirkan muncul dalam ranah "Tap to Mine" Telegram, khususnya yang melibatkan mata uang kripto TON ($TON), yang mengancam akan merusak seluruh ekosistem. Apa yang dulunya menawarkan kesempatan kepada pengguna untuk mendapatkan token melalui airdrop gratis kini menjadi praktik eksploitatif, yang membahayakan konsep partisipasi gratis.
Perubahan dalam Airdrop: Apa yang Salah?
Secara historis, proyek blockchain menggunakan airdrop sebagai cara untuk menarik pengguna baru dan membangun komunitas. Peserta cukup menyelesaikan tugas atau mendaftar untuk menerima token gratis, menjadikannya cara yang mudah untuk terlibat tanpa hambatan finansial apa pun. Namun, model ini berubah drastis. Banyak proyek sekarang mengharuskan pengguna untuk menyelesaikan transaksi TON agar memenuhi syarat untuk mendapatkan airdrop ini. Biaya yang dulunya nominal untuk verifikasi on-chain (sekitar 0,1 TON) telah membengkak menjadi 1 TON atau lebih. Pergeseran ini menyimpang dari ide inti airdrop gratis dan berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih eksklusif.
Memanfaatkan Pengguna: Ketika 0,1 TON Menjadi 1 TON atau Lebih
Meskipun 0,1 TON untuk verifikasi mungkin tampak masuk akal, proyek tertentu menuntut lebih banyak—terkadang 1 TON atau lebih tinggi—hanya untuk memenuhi syarat untuk berpartisipasi. Hal ini tidak hanya menguntungkan proyek tetapi juga membebani keuangan yang tidak adil bagi pengguna, terutama mereka yang tidak mampu membayar kontribusi harian. Karena semakin banyak proyek yang mengadopsi praktik ini, hal ini berisiko mengubah ekosistem menjadi ruang elitis, yang hanya dapat diakses oleh mereka yang mampu membayar. Lebih buruk lagi, ada potensi penipuan, di mana pengguna membayar TON untuk janji hadiah yang tidak pernah terwujud, seperti yang terlihat pada penipuan MOONORIX.
Solusi Seimbang: Tugas vs. Transaksi
Solusi yang adil dapat mempertahankan esensi Tap to Mine sambil tetap melibatkan transaksi TON. Proyek dapat menawarkan pilihan: pengguna yang bersedia membayar biaya TON dapat melewati tugas, tetapi mereka yang lebih suka mendapatkan token melalui tugas harus tetap memiliki opsi untuk melakukannya secara gratis. Model ini akan menjaga platform tetap inklusif dan selaras dengan tujuan awalnya—memberikan peluang penghasilan yang dapat diakses oleh semua orang.