Dalam wawancara baru-baru ini dengan Jeremy Szafron dari Kitco News, analis keuangan Clem Chambers membahas tentang melonjaknya harga Bitcoin dan emas, menawarkan wawasan uniknya tentang alasan di balik pergerakan ini dan apa yang menjadi sinyalnya untuk masa depan. Percakapan dimulai dengan tonggak penting Bitcoin yang melampaui $65.000, meskipun dengan cepat menghadapi aksi ambil untung. Pada saat yang sama, emas melayang mendekati rekor tertinggi di sekitar $2.700, yang mencerminkan periode yang menarik untuk kedua kelas aset tersebut. Chambers menghubungkan perkembangan ini dengan suntikan likuiditas bank sentral, dengan menunjukkan bahwa bank sentral Tiongkok telah menyuntikkan likuiditas ke dalam ekonominya dan Federal Reserve telah memangkas suku bunga, yang membantu memicu reli aset ini.
Chambers merenungkan prediksinya mengenai emas. Awalnya, ia bukan penggemar berat emas, tetapi menjadi penggemar berat emas melalui investasi yang masuk akal. Ketika ia melihat grafik yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, ia dengan tepat memprediksi emas akan mencapai $2.600. Namun, kini ia melihat potensi emas untuk mencapai $4.000 atau bahkan $5.000. Ia mencatat bahwa kenaikan tajam nilai emas sering kali dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, dan ia menggambarkan emas sebagai "aset perang", yang menyiratkan bahwa emas tumbuh subur selama masa ketidakstabilan global. Ini adalah wawasan penting karena menunjukkan bahwa ketegangan global saat ini mendorong emas dan Bitcoin naik, karena aset-aset ini menjadi tempat berlindung yang aman bagi individu dan pemerintah yang bersiap menghadapi potensi krisis.
Beralih ke Bitcoin, Chambers menyoroti bahwa Bitcoin, seperti emas, telah menjadi "modal pelarian" di dunia modern. Ia mengutip contoh dari Afghanistan, di mana orang-orang beralih ke Bitcoin untuk mengamankan kekayaan mereka saat mereka melarikan diri dari negara tersebut. Tidak seperti emas, yang merepotkan dan sulit dipindahkan dalam jumlah besar, Bitcoin dapat diangkut dengan mudah melintasi perbatasan, menjadikannya aset utama bagi mereka yang membutuhkan mobilitas cepat. Dalam pandangannya, Bitcoin adalah "mata uang pelarian" modern, dan ia percaya lonjakan nilainya tidak hanya terkait dengan kebijakan bank sentral tetapi juga dengan perannya yang semakin besar sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan politik dan ekonomi.
Chambers juga menunjukkan bahwa keterlibatan Wall Street dalam Bitcoin telah menciptakan kekuatan dua sisi di pasar. Di satu sisi, keterlibatan institusional menambah likuiditas dan membawa legitimasi ke kelas aset, tetapi di sisi lain, pendekatan Wall Street yang berorientasi pada laba dapat menguras pasar. Ia mencatat bahwa Wall Street cenderung menyedot nilai dari aset, dan Bitcoin tidak terkecuali. Meskipun demikian, Chambers melihat Bitcoin terus didorong oleh kekuatan di luar Wall Street, seperti ketegangan geopolitik dan kebutuhan akan pelarian modal, yang dapat menyebabkan Bitcoin mencapai titik yang lebih tinggi di masa mendatang.
Percakapan tersebut juga menyinggung tentang perluasan PayPal baru-baru ini ke layanan mata uang kripto, yang dilihat Chambers sebagai langkah penting menuju adopsi Bitcoin yang lebih luas. Namun, ia memperingatkan bahwa meskipun perkembangan ini menjanjikan, Bitcoin dan mata uang kripto lainnya masih jauh dari arus utama karena kompleksitasnya dan tantangan dalam menggunakannya untuk transaksi sehari-hari. Ia berbagi cerita pribadi tentang mencoba menggunakan Bitcoin untuk membayar makan malam di sebuah restoran di Monaco, tetapi kemudian menemukan bahwa sistemnya tidak berfungsi—sebuah pengingat bahwa meskipun kripto telah membuat langkah besar, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh dalam hal kegunaan praktis.
Ketika ditanya tentang kemungkinan Bitcoin mencapai $100.000, Chambers bersikap hati-hati. Ia mencatat bahwa prediksi semacam itu sering kali datang dari "orang-orang yang benar-benar percaya" yang telah memegang Bitcoin melalui pasang surutnya, dan meskipun itu mungkin, ia yakin pergerakan seperti itu kemungkinan akan dipicu oleh peristiwa geopolitik yang signifikan. Ia menekankan bahwa meskipun Bitcoin dapat meroket dalam situasi yang tepat, itu bukanlah kepastian, dan pergerakan pasar yang menyamping saat ini menunjukkan adanya ketidakpastian.
Chambers juga ditanya tentang altcoin, dan meskipun ia bercanda bahwa altcoin terbaik untuk berinvestasi adalah Bitcoin, Bitcoin, dan Bitcoin, ia mengakui bahwa ia secara pribadi memegang Ethereum. Ia yakin Ethereum memiliki potensi, meskipun ia mengakui bahwa kinerjanya belum sebaik yang ia harapkan dibandingkan dengan Bitcoin. Ia mencatat bahwa risiko altcoin tinggi, dan kecuali investor memiliki pengetahuan yang luas, mereka harus fokus pada mata uang kripto utama seperti Bitcoin. Namun, ia menunjukkan bahwa bagi mereka yang bersedia mengambil risiko besar, ada altcoin lain yang menjanjikan, meskipun ia menahan diri untuk tidak memberikan rekomendasi khusus selain Bitcoin dan Ethereum.
Sepanjang wawancara, Chambers menekankan pentingnya diversifikasi dalam berinvestasi. Ia mengakui bahwa meskipun investasi emasnya berjalan baik, sebagian besar keberhasilannya disebabkan oleh keberuntungan dan bahwa diversifikasi penting untuk mengelola risiko. Ia tidak hanya menyimpan emas tetapi juga perak dan platinum sebagai bagian dari portofolionya, menekankan bahwa meskipun diversifikasi dapat membatasi keuntungan cepat, diversifikasi juga mencegah kerugian yang signifikan.
Gambar Pilihan via Pixabay