Kemajuan Tiongkok dalam inovasi kecerdasan buatan terlihat jelas melalui melonjaknya jumlah paten. Ge Shu dari Administrasi Kekayaan Intelektual Tiongkok (CIPA) menyatakan bahwa Tiongkok telah mengalami peningkatan tajam dalam jumlah paten penemuan terkait AI pada konferensi pers di Beijing.
Pada akhir tahun 2023, Tiongkok memiliki 378.000 paten penemuan terkait AI yang valid, dan tingkat peningkatan tahunannya mencapai lebih dari 40%. Tingkat pertumbuhan ini sekitar 1,4 kali lipat rata-rata global, yang menunjukkan pesatnya perkembangan teknologi AI Tiongkok.
Inovator asing berbondong-bondong datang ke ekonomi digital Tiongkok
Ge Shu juga menekankan bahwa perusahaan domestik juga terlibat dalam ekonomi digital, berjumlah 155.000. Angka ini meningkat 31.000 dibandingkan tahun sebelumnya, yang berarti tingkat kreativitas dan inovasi di bidang AI sedang meningkat.
Daya tarik Tiongkok juga meluas ke inovator internasional. Pada bulan Desember 2023, Tiongkok memiliki paten aktif dari 93 negara dan wilayah, dimana 61,8% di antaranya berada di bidang manufaktur produk digital.
Sektor ekonomi digital inti Tiongkok menerima total 406.000 paten penemuan pada tahun 2023. Paten-paten ini merupakan 45% dari seluruh paten penemuan yang diterbitkan di seluruh negeri. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan paten di sektor-sektor ini adalah sebesar 21%.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ekonomi digital Tiongkok termasuk yang tercepat dan masih berkembang pesat secara global. Tahun lalu, industri inti ekonomi digital menyumbang 10% terhadap PDB.
Perlindungan kekayaan intelektual Tiongkok membangun kepercayaan asing
Menurut statistik terkini, investasi asing di Tiongkok telah meningkat. Data yang dirilis menunjukkan bahwa pada akhir bulan Juni, jumlah paten penemuan asing dan merek dagang terdaftar yang sah di negara tersebut masing-masing berjumlah 919.000 dan 2,13 juta, atau meningkat 3,9% dan 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Ge Shu, inisiatif CIPA mencakup sering melakukan komunikasi dengan perusahaan asing untuk mengidentifikasi dan menanggapi kekhawatiran mereka. Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan daya tarik Tiongkok sebagai surga investasi.
Survei terbaru yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa Tiongkok memimpin dunia dalam penggunaan AI generatif. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak AI dan analitik yang berbasis di AS, SAS, bersama dengan Coleman Parkes Research, mengungkapkan bahwa 83% manajer puncak Tiongkok di berbagai sektor menyatakan bahwa mereka menggunakan AI generatif. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan 16 negara dan wilayah lain yang disurvei, termasuk Amerika Serikat, di mana 65% responden mengatakan mereka telah mengadopsi GenAI.