Indeks Crypto Capai Level 11 Ketakutan Ekstrem, Mirip Saat Crypto Winter 2022
Indeks Fear and Greed, alat ukur sentimen pasar yang mengukur tingkat ketakutan atau keserakahan investor crypto, mencapai level 11 atau ketakutan ekstrem. Ini menjadi level terendah dalam setahun, bahkan setara dengan saat fenomena crypto winter 2022 silam. Bitcoin mengalami bulan terburuk sejak krisis crypto 2022 setelah turun sekitar 23% pada November, dan turun 35% dari rekor tertingginya US$126.000 yang dicapai Oktober lalu. Penurunan ini terjadi meskipun sentimen politik dan banyaknya adopsi institusi. Sejumlah investor memutuskan untuk kabur dari aset berisiko, yang membuat pasar crypto kompak memerah. Bahkan Bitcoin telah menghapus seluruh keuntungannya selama setahun, dengan penurunan 15,14% dalam 12 bulan terakhir jadi US$81.000. Bahkan Owen Gunden, salah satu whale ke-8 terkaya melepas 11.000 Bitcoin (BTC) senilai US$1,3 miliar atau Rp21 triliun, menurut data Arkham Intelligence, Jumat (21/11). Kini ia hanya menyisakan US$0,5 Bitcoin karena aset itu terus menerus anjlok ke titik terendah. Institusi juga belum menunjukkan minat membeli, terlihat dari adanya arus keluar dari exchange-traded funds (ETF) Bitcoin Amerika Serikat sebanyak US$903 juta. Open interest futures yang turun 35% dari puncak US$94 miliar. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR). -# Image Source: Akademi Crypto
Carousel | Whale Terkaya Kabur dari Pasar usai Lepas Ribuan Bitcoin Senilai Rp21 T
Owen Gunden, salah satu whale ke-8 terkaya secara mengejutkan kabur dari pasar usai lepas 11.000 Bitcoin (BTC) senilai US$1,3 miliar atau Rp21 triliun, menurut data Arkham Intelligence, Jumat (21/11). Adapun whale besar ini melepas hampir seluruh kepemilikan Bitcoin dan hanya menyisakan US$0,5 Bitcoin. Keputusan ini dilakukan usai Bitcoin turun ke titik terendah hingga saat ini dibanderol US$85.000. Selain itu, penarikan terbesar Gunden sekaligus yang terakhir terjadi pada, Kamis (20/11) malam, whale ini mengirimkan 2.499 Bitcoin dari bursa crypto Kraken. Aksi jual ini bertepatan dengan melemahnya sentimen ritel dan meredanya arus spekulasi di pasar. Namun, keluarnya Gunden menyingkirkan salah satu pemegang Bitcoin jangka panjang terbesar dari pasar dan dapat menambah tekanan jangka pendek karena pasar mencerna pasokan yang diserap bursa. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Bukan Bitcoin, Zcash Muncul Jadi Top Gainer Sendirian Saat Pasar Crypto Kebakaran
Zcash ($ZEC ) muncul sebagai satu-satunya top gainer saat pasar crypto kompak memerah, Jumat (21/11). Bahkan koin tersebut mengalahkan pertumbuhan Bitcoin dengan naik hampir 2% kala aset digital terbesar itu merosot 9% dalam 24 jam terakhir. ZEC sedang mendapat dorongan kuat dari akumulasi institusional setelah entitas terkait Winklevoss membeli lebih dari 233 ribu ZEC, menurunkan pasokan likuid dan memperkuat sentimen bullish yang sebelumnya dipicu oleh dukungan Arthur Hayes. Secara teknikal, ZEC bergerak di atas EMA 50 hari, menunjukkan momentum naik yang didukung bullish MACD crossover dan potensi breakout pola inverse head-and-shoulders menuju target US$956, selama area US$600–US$605 tetap bertahan sebagai support. Selain itu, korelasi negatif yang dalam terhadap Bitcoin membuat ZEC menjadi alternatif bagi trader yang menghindari pelemahan BTC, meskipun efek positif ini bisa melemah jika Bitcoin tiba-tiba berbalik naik. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Bitcoin Jatuh ke US$85.000, Pelaku Pasar Yakin Bakal Turun Lebih Jauh
Bitcoin merosot lebih dari 13% dalam sepekan yang membuatnya kini dibanderol US$85.000, Jumat (21/11). Hal ini juga membuatnya turun 9,23% sejak awal tahun, meski aset digital terbesar di dunia itu sempat mencapai rekor tertingginya US$126.000 pada Agustus lalu. Penurunan ini juga membuat Bitcoin kembali ke level awal tahun 2025, sehingga semua kenaikan harga yang terjadi sepanjang tahun ini hilang. Bahkan investor yang telah menaruh dananya pada awal tahun, yakni US$92.000 telah merugi karena market crash ini. Level ini mirip dengan situasi yang terjadi usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan tarif ke sejumlah negara pada April lalu. Bitcoin jatuh ke US$85.000 pada Selasa (22/04) bahkan lebih dalam, yakni US$74.000 beberapa hari sebelumnya. Sebanyak 85% pelaku pasar Polymarket juga optimis bahwa Bitcoin akan turun lebih jauh, bahkan di bawah US$80.000 apabila pasar tak kunjung membaik.
Bitcoin Melorot Lagi, Saham Strategy Ikut Ambruk 40% dalam Sebulan
Strategy (MSTR), perusahaan milik Michael Saylor, turun drastis hingga 40% dalam sebulan terakhir ke US$177. Hal ini terjadi kala Bitcoin (BTC) anjlok hingga 20% dalam rentang waktu yang sama. Peristiwa ini memperpanjang catatan merah Bitcoin dan Strategy yang mempunyai kaitan yang sangat erat. Secara, perusahaan Saylor ini menjadikan Bitcoin sebagai cadangan perusahaannya, sehingga pergerakan sahamnya berkolerasi dengan aset crypto tersebut. Diketahui, Strategy telah menyimpan 649.870 Bitcoin ke dalam cadangannya yang nilainya ditaksir US$48,3 miliar. Meski begitu, mereka belum tercatat merugi dari kepemilikan Bitcoin, sebab harga pembelian rata-rata Bitcoinnya di level US$74.433. Sebagai informasi, Bitcoin saat ini melanjutkan penurunannya hingga sentuh area perdagangan US$85 ribu. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat pengangguran melonjak dari 4,3% menjadi 4,4%, di mana itu menjadi level tertinggi sejak 2021. -# Image Source: Akademi Crypto
Valuasi ByteDance, perusahaan induk media sosial TikTok, melonjak drastis hingga sekitar US$480 miliar atau sekitar Rp8,04 kuadriliun. Ini terjadi usai firma investasi Capital Today memenangkan lelang untuk membeli saham ByteDance yang dijual oleh Bank of China Group Investment. Awalnya saham tersebut dihargai berdasarkan valuasi US$360 miliar, tetapi minat tinggi dari sekitar tujuh penawar membuat harganya naik cepat, hingga Capital Today membayar sekitar US$300 juta. Beberapa investor besar seperti SoftBank dan Fidelity sebelumnya sudah menaikkan nilai kepemilikan mereka menjadi lebih dari US$400 miliar, menandakan bahwa raksasa teknologi ini semakin bersaing dengan start-up terbesar di dunia. Bahkan, CB Insights menyebut ByteDance melampaui valuasi SpaceX di sekitar US$400 miliar. Meski begitu,posisi teratas saat ini dipegang OpenAI dengan valuasi US$500 miliar. Ini mempertegas statusnya sebagai kekuatan besar baru dalam ekosistem teknologi global. Meski ada tekanan politik, ByteDance diperkirakan tetap akan menerima sebagian besar keuntungan dari operasi TikTok di AS. Lonjakan ini mencerminkan minat investor yang kuat terhadap ByteDance, perusahaan induk TikTok, terutama di tengah negosiasi antara Amerika Serikat dan China mengenai penjualan mayoritas kepemilikan TikTok kepada investor AS.
Tak Kunjung Pulih, Performa Bitcoin Kalah dari Pendatang Baru ZEC-AB
Performa Bitcoin (BTC) secara tahunan naik 0,87%, sementara itu token pendatang baru seperti $ZEC dan $AB masing-masing naik 1.583% dan 15.289%, menurut CoinMarketCap, Kamis (20/11). Sebagai informasi, kapitalisasi Bitcoin saat ini turun ke US$1,85 triliun dengan harga US$92.000. Hal ini terjadi usai Bitcoin turun drastis yang mengakibatkan likuidasi terbesar pada Oktober lalu. Meski Bitcoin telah mencapai level tertinggi sepanjang masa, kini nilainya tergerus lebih dari 30% sejak awal tahun. Hal ini disebabkan oleh perang tarif antara AS dan China. Katalis penurunan harga Bitcoin pun terjadi lantaran proyeksi suku bunga The Fed akhir tahun ini, penutupan pemerintah, penjualan institusi dan valuasi yang berlebih di pasar telah membuat investor berhati-hati dalam melakukan diversifikasi aset. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir, banyak investor exchange-traded fund (ETF) seperti BlackRock hingga Grayscale ramai-ramai menarik dana miliaran dolar, di mana ini menjadi salah satu penyebab utama turunnya harga Bitcoin dalam beberapa pekan terakhir. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Kompak Rungkad, Andrew Tate-James Wynn Jadi Trader Paling Merugi Bulan Ini
Trader kelas kakap James Wynn yang terkenal sering terkena likuidasi, kini ditemani Andrew Tate dan Machi Big Brother memiliki nasib yang sama. Hal tersebut terjadi sejak 1 November lalu hingga saat ini. Lebih lanjut, Machi Big Brother yang terkena 71 kali likuidasi telah menghilangkan uang lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun. Sedangkan, Wynn 26 kali terlikuidasi yang kerugiannya ditaksir US$21,9 juta atau Rp365 miliar, menurut data Lookonchain. Selanjutnya, Andrew Tate yang telah mengalami 19 kali likuidasi dan melenyapkan dana lebih dari US$5 juta atau senilai Rp83 miliar. Hal tersebut dapat terjadi akibat volatilitas Bitcoin (BTC) yang terus mengalami penurunan. Ditambah, strategi trading ketiganya yang dinilai kurang dalam menganalisa pasar. Sebagai informasi, Bitcoin anjlok hingga 26% dari titik tertingginya US$126 ribu. Hal ini membuat pasar crypto menjadi volatil dan cenderung sulit untuk dianalisa.
Anomali Pasar: Harga Jatuh, Ritel Kabur, Whale Malah Borong 345 Ribu Bitcoin
Data CryptoQuant mencatat lonjakan akumulasi Bitcoin (BTC) terbesar sepanjang sejarah di tengah penurunan tajam. Tak main-main, capai 345 ribu Bitcoin senilai US$31 miliar setara Rp533 triliun. Lebih lanjut, para konglomerat crypto ini memanfaatkan momentum di saat Bitcoin anjlok hingga 26% dari titik tertingginya US$126 ribu. Hal ini menandakan bahwa pelaku pasar optimis meski di tengah aksi penjualan besar-besaran dalam sebulan terakhir. Diketahui, para smart money ini telah mengamankan 1,6% pasokan Bitcoin yang beredar. Artinya, terdapat aksi peralihan pasokan Bitcoin yang dijual oleh investor jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut diperkuat oleh kabar dari perusahaan milik Michael Saylor, Strategy yang membeli 8.178 Bitcoin bernilai US$835 juta. Selain itu, ada El Salvador yang borong 1.091 BTC senilai US$100 juta. -# Image Source: Akademi Crypto
Andrew Tate Kehilangan Rp12 Miliar usai Deposit ke Hyperliquid
Seorang trader kelas kakap Andrew Tate kehilangan uangnya totalnya US$727 ribu atau sekitar Rp12 miliar, menurut data Arkham Intelligence. Lebih lanjut, ia terkena likuidasi pada token Hyperliquid ($HYPE ). Sehingga, dirinya menjadi salah satu diantara banyak orang yang terkena likuidasi. Alih-alih melakukan stop loss atau cut loss, nyatanya dirinya sama sekali tidak melaksanakan mitigasi pencegahan agar meminimalisir kerugian. Selain itu, dalam unggahan yang sama, Tate diklaim ada total US$75 ribu yang didapat dari hadiah tautan referensi miliknya juga hilang di pasar. Sehingga, ia kehilangan semua uangnya dan tidak menyisakan sepeserpun. -# Image Source: Akademi Crypto
Senang Bitcoin Anjlok ke US$90.000, Kritikus: Jual Bitcoin Anda, Belilah Emas
Ekonom Peter Schiff, kritikus Bitcoin sejak lama, gembira usai melihat Bitcoin (BTC) turun ke level US$90.000 pada hari ini, Selasa (18/11). Ia menyebut beberapa analis di CNBC tampak kebingungan mengapa harga Bitcoin terus turun, padahal diramal naik. Terlebih lagi banyaknya berita positif dan kekuatan emas sebagai pembanding. “Kebingungan ini muncul karena mereka gagal memahami bahwa Bitcoin sebenarnya mirip dengan fenomena tulip mania di masa lalu sangat spekulatif dan rentan fluktuasi ekstrem,” ujar Schiff. Sebagai informasi, fenomena tulip mengacu pada periode Tulip Mania di Belanda pada abad ke-17, ketika harga umbi tulip melonjak sangat tinggi lalu anjlok secara drastis. Peristiwa ini dianggap sebagai gelembung spekulatif ekonomi pertama dalam sejarah karena harga tulip melepaskan diri dari nilai intrinsik. Lalu sejumlah orang yang terlanjur berinvestasi dan merugi. “Volatilitas tinggi tidak menjamin keuntungan lebih baik dibandingkan aset bebas risiko, karena risiko sesungguhnya juga mencakup kemungkinan kehilangan modal,” ujar Schiff. Saat ini, harga emas telah rebound di atas US$4.000, sementara Bitcoin berjuang bertahan di sekitar US$90.000, lebih dari 27% dari puncaknya. “Bitcoin diperdagangkan di bawah $92.000 dan tidak memiliki level support. Ini masih waktu yang tepat untuk menjual Bitcoin dan membeli emas dan perak. Lakukan perdagangan dari hari ini,” lanjutnya. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Hiraukan Harga Merosot Sejenak, 95% Bitcoin Sudah Berhasil Ditambang
Sebanyak 95% Bitcoin (BTC) dari total pasokan 21 juta koin telah berhasil ditambang. Artinya, hanya tersisa 2,05 juta Bitcoin lagi yang belum ditambang, menurut data Glassnode. Walau harganya tengah memerah, kabar ini menjadi bersejarah, di mana Bitcoin yang baru ditambang belasan tahun lalu akan habis dalam seratus tahun ke depan, jika mengikuti siklus halvingnya. Selain itu, meski terkesan sedikit lagi Bitcoin yang bisa ditambang, aset digital crypto terbesar di dunia ini belum memasuki pasar yang cepat. Terlebih, jadwal halving Bitcoin, laju penerbitan Bitcoin baru telah melambat setiap empat tahun dengan berkurangnya imbalan blok. Lalu, Thomas Perfumo, ekonom global di bursa crypto Kraken, mengatakan ini merupakan tonggak penting dalam narasi Bitcoin, karena inflasi pasokan tahunan saat ini sekitar 0,8% per tahun, dan masih membutuhkan narasi yang kredibel agar orang-orang dapat dengan yakin mengadopsi aset tersebut sebagai penyimpan nilai. “Bitcoin secara unik menggabungkan fungsinya sebagai protokol penyelesaian global, real-time, dan tanpa izin dengan kepastian keaslian dan kelangkaan yang Anda harapkan dari sebuah mahakarya seperti Mona Lisa," ujar Perfumo melansir berbagai sumber.
*Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).*
Setelah Berusaha Kuat Sejak Juni, Ethereum Ambruk hingga US$2.900
Ethereum (ETH), aset dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah Bitcoin, ambruk hingga dibanderol harga US$2,900 atau turun 6,30% dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap, Selasa (18/11). Adapun ini menjadi penurunan perdana sejak Juni 2025 lalu, di mana Ethereum pernah turun di harga serupa US$2.978. Selain itu, penurunan Ethereum ini terjadi usai ETF Ethereum spot AS turut mencatat arus keluar bersih sebesar US$182,7 juta sehari lalu, dengan ETHA milik BlackRock memimpin outflow terbesar US$193 juta. Lalu, permintaan institusional menurun setelah US$3,2 miliar meninggalkan ETP crypto dalam tiga minggu lalu. Sehingga, turunnya Ethereum ini mencerminkan hambatan makro Bitcoin, banyaknya institusi yang kabur, dan dukungan teknis yang dilanggar. Meskipun pembelian paus 10 ribu ETH diperoleh pada harga US$3.032 mengisyaratkan perburuan nilai, tren saat ini bergantung pada stabilitas Bitcoin dan pembalikan arus ETF. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Bitcoin Kebakaran, Pelaku Pasar pun Cabut Dananya Sampai Rp28 Triliun
Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin (BTC) mencatat arus dana keluar US$1,7 miliar atau setara Rp28,6 triliun yang terjadi dalam 4 hari perdagangan ETF, terhitung sejak hari Rabu (12/11). Peristiwa ini membuat Bitcoin terus menurun dan kini berada di area US$90 ribu. Lebih lanjut, peristiwa tersebut menandakan keberlanjutannya aksi jual Bitcoin secara keseluruhan yang terjadi dalam sebulan terakhir. Ini terjadi sejak fenomena 'black swan' yang terjadi pada 10 Oktober lalu menjadi akar dari penurunan tajam Bitcoin. Bukan hanya ETF, CryptoQuant mencatat aktivitas para investor jangka panjang Bitcoin (BTC) telah menjual total sekitar 815 ribu Bitcoin bernilai US$79,4 miliar setara Rp1,3 kuadriliun hanya dalam sebulan terakhir. Sebagai informasi, awal mula penurunan Bitcoin terjadi akibat ketegangan antara Presiden Amerika Serikat (AS) dan Presiden China Xi Jinping terkait soal tarif. Meski keduanya telah mencapai kesepakatan, namun hasilnya kurang memuaskan bagi para pelaku pasar. -# Image Source: Akademi Crypto
Prediksi Aneh Pasar: Bisakah Bitcoin Tembus US$1 Juta Sebelum GTA 6 Rilis?
Para pelaku pasar di Polymarket, platform prediksi terdesentralisasi, baru-baru ini memperkirakan ada peluang 48% Bitcoin (BTC) akan mencapai US$1 juta sebelum serial game legendaris Grand Theft Auto (GTA) 6 resmi dirilis. Namun, prediksi tersebut tampak sulit terwujud. Sebab GTA 6 diperkirakan akan rilis pada 19 November 2026 atau tepat satu tahun lagi, sementara harga Bitcoin kini masih jauh dari angka fantastis tersebut. Sebagai informasi, Bitcoin sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) pada awal Oktober lalu di level US$126.198 sebelum akhirnya terporosok sekitar 19% persen ke level US$101.800, Jumat (07/11) melansir CoinMarketCap. Meski terkesan berlebihan, prediksi dari komunitas Polymarket tak bisa sepenuhnya diabaikan. Pasalnya. platform ini sempat akurat dalam memperkirakan kejadian politik besar, termasuk waktu shutdown pemerintahan Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Belum Kunjung Pulih, Altcoin Naik Dua Digit Kala Bitcoin Jadi Top Loser
Bitcoin, aset digital terbesar di dunia, keok dalam beberapa hari terakhir yang membuatnya jadi salah satu top loser hari ini, Sabtu (08/11). Di sisi lain, token-token kecil malah berterbangan hingga dua digit dalam periode yang sama. Crypto besutan pseudonymous Satoshi Nakamoto masih merosot di level US$102.000 usai sebelumnya jatuh lebih dalam ke harga US$99.000. Misalnya Filecoin ($FIL ) naik 53% menjadi US$3,11, Artificial Superintelligence Alliance ($FET ) naik 46,36% jadi US$0,3741, dan Starknet ($STRK melonjak 20,41% jadi US$0,1354 dalam sehari. Lebih lanjut, token berkapitalisasi besar juga mengikuti reli ini. Dogecoin (DOGE) sebagai crypto terbesar ke-9 di dunia rebound dengan kenaikan 8,14% jadi US$0,1802 dan Litecoin (LTC) bangkit 10,65% jadi US$99,83. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Makin Cuan, Kapitalisasi Pasar ZCash Tembus US$10,2 Miliar Lampaui Chainlink
Kapitalisasi pasar ZCash ($ZEC ) dengan cepat melesat ke US$10,23 miliar atau Rp170 triliun. Kenaikan ini langsung membuat harga ZCash berada di US$635 atau naik 18,31% dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap, Jumat (07/11) malam. Tak hanya itu, ini membuat ZCash berada di peringat ke-12 kapitalisasi pasar crypto terbesar dan berhasil melampaui Chainlink ($LINK ), yang hanya berada di US$10 miliar. Meski demikian, ZCash belum mencetak all-time high baru, di mana terakhir pada Oktober 2016 lalu. Lalu, kenaikan ZCash ini secara teknikal terjadi usai token privasi itu memegang 20% hingga 25% pasokan ZEC, dengan transaksi terlindung bulan ini, serta peningkatan regulasi token privasi seperti di wallet Zashi dan MiCA UE yang menargetkan koin privasi pada tahun 2027 jadi salah satu faktornya. Token privasi berkinerja lebih baik di pasar yang tidak berisiko karena investor melakukan lindung nilai terhadap potensi pengawasan peraturan pada rantai transparan. Desain alamat ganda Zcash memungkinkan transparansi yang ramah kepatuhan sambil menawarkan anonimitas opsional, membuatnya lebih ramah pertukaran daripada Monero ($XMR ). Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR)
Breaking News | Garis Pertahanan Jebol, Bitcoin Tumbang ke US$99 Ribu
Bitcoin (BTC) lanjutkan penurunanya ke harga US$99 ribu usai menjebol area pertahanan psikologisnya US$100 ribu pada malam ini, Jumat (07/11). Ini bisa terjadi karena aksi jual besar-besaran di pasar crypto membuat aset tersebut turun. Salah satunya adalah BlackRock, terlacak menjual kepemilikan 11.477 Bitcoin (BTC) bernilai sekitar US$1,1 miliar dalam sehari, menurut Arkham Intelligence. Sebagai informasi, kapitalisasi Bitcoin kini sebesar US$1,9 triliun dengan volume transaksinya mencapai US$74 miliar. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Carousel | Altcoin Masih Trauma, Token AIA Melejit Sendiri sampe 600%
Harga DeAgentAI (AIA), token infrastruktur AI dari ekosistem AI Sui, mengalami lonjakan besar-besaran sebesar 600% dalam 24 jam terakhir atau di harga US$13.89 Jumat (07/11), menurut CoinMarketCap. Adapun AIA telah tembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high baru hanya dalam sehari. Tak hanya itu, kenaikan AIA ini menjadi yang terbesar, di mana altcoin masih memerah, dengan Bitcoin (BTC) masih berada di harga US$101.000 dengan penurunan 2%, Ethereum (ETH) di US$3.324. Sementara itu, AIA telah menjadi top gainer hari ini. Sebagai informasi, AIA adalah infrastruktur terdesentralisasi yang dirancang untuk menghubungan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi blockchain. Bisa dibayangkan, bahwa DeAgentAI mampu menciptakan ekosistem yang membuat AI bisa membuat keputusan, kolaborasi, dan transaksi on-chain tanpa bergantung pusat. Selain itu, kenaikan token AI ini terjadi usai aktivitas berkelanjutan dari bursa crypto Binance Alpha beberapa pekan lalu. Pencatatan AIA di Binance Alpha dan Futures terus mendongkrak dan perkuat likuiditas. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).
Pasar Masih Merah pun, Analis Ini Justru Pede Bull Run Bahkan Belum Dimulai
Pendiri Jan3 Samson Mow menyebut reli besar alias bull run Bitcoin (BTC) sebenarnya belum dimulai, meski harganya sempat tembus titik tertinggi (ATH) di kisaran US$126.000 pada awal Oktober lalu, sebelum akhirnya anjlok 18% ke US$103.400 pada Kamis (06/11). Mow menegaskan pasar masih memiliki ruang kenaikan signifikan dan menyebut kemungkinan hadirnya “candle Natal” yang bisa memicu momentum beli besar-besaran. Ia bahkan pernah memperkirakan lonjakan Bitcoin ke angka US$1 juta dapat terjadi dalam fase singkat dan agresif. Mow juga menepis anggapan para pemilik awal Bitcoin sudah melepas aset mereka, dan menyebut ketakutan tersebut hanya “buatan pasar” yang membuat trader panik sendiri. Menurutnya, pelaku pasar seharusnya fokus pada gambaran besar. Kebalikan opini Mow, analis on-chain CryptoQuant Julio Moreno justru berpandangan pesimis dan memperingatkan jika tak mampu bertahan di atas titik psikologis US$100 ribu, maka tekanan jual dapat menyeret harga turun ke area US$72 ribu. Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR). -# Image Source: Akademi Crypto