Untuk mengevaluasi suatu proyek dengan potensi keberhasilan di masa depan, investor harus mempertimbangkan banyak faktor berbeda. Secara khusus, dua faktor terpenting untuk dipertimbangkan investor adalah hard caps dan soft caps. Lalu apa itu hard top dan soft top? Yuk cari tahu pada artikel di bawah ini!

Apa itu soft cap dan hard cap?

Soft cap mengacu pada jumlah modal minimum yang perlu dikumpulkan oleh proyek mata uang kripto selama penawaran koin perdana (ICO). Soft cap dibentuk untuk memastikan bahwa proyek dapat mengumpulkan dana yang cukup dari investor, dan setelah menarik modal yang cukup, proyek dapat terus berkembang dan beroperasi. Jika proyek tidak mencapai batas lunak, biasanya dana yang terkumpul akan dikembalikan kepada investor dan proyek tidak dapat dilaksanakan.

Batas lunak biasanya ditetapkan oleh tim proyek dan didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kebutuhan finansial proyek, biaya pengembangan, potensi pasar, dan rencana bisnis. Pencapaian soft cap dapat dilihat sebagai tonggak penting bagi sebuah proyek, karena hal ini memastikan bahwa proyek tersebut memiliki dana yang cukup untuk terus berkembang dan berkembang.

Hard cap adalah jumlah maksimum yang diharapkan dapat diperoleh proyek selama penjualan ICO. Batas keras dianggap sebagai batas atas jumlah token yang dapat dijual selama crowdsale ICO. Jika batas maksimum tercapai, penjualan ICO akan berakhir dan token proyek akan dianggap terjual habis.

Topi keras memiliki banyak arti penting. Pertama, hal ini membantu mencegah proyek mengumpulkan terlalu banyak uang. Jika suatu proyek menghasilkan terlalu banyak uang, mereka mungkin tergoda untuk membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak perlu. Kedua, batasan yang ketat memberi tahu investor berapa banyak uang yang dibutuhkan proyek tersebut. Ketiga, hard caps dapat membantu melindungi investor dari penipuan. Jika sebuah proyek tidak mencapai batas maksimal, kecil kemungkinannya itu adalah penipuan.

Mirip dengan soft caps, hard caps biasanya ditetapkan oleh tim proyek dan didasarkan pada faktor-faktor seperti tujuan proyek, biaya pengembangan, dan kondisi pasar. Hard cap biasanya jauh lebih tinggi dibandingkan soft cap karena mewakili tujuan penggalangan dana dan bukan tujuan minimum yang mungkin dicapai.

Pentingnya hard cap dan soft cap

Hard cap penting bagi pasar mata uang kripto dalam berbagai cara:

  • Ciptakan Kelangkaan: Dengan membatasi jumlah maksimum token yang beredar, hardcap menciptakan persediaan token yang terbatas, menjadikannya lebih berharga.

  • Mencegah Inflasi: Inflasi adalah peningkatan jumlah uang beredar, yang dapat menyebabkan penurunan nilai token. Dengan membatasi pasokan token, hard cap dapat membantu mencegah terjadinya inflasi.

  • Pendanaan Proyek: Menetapkan batas maksimum untuk proyek mata uang kripto memastikan pendanaan yang memadai untuk kelanjutan pertumbuhan dan kesuksesan proyek di masa depan. Kemungkinan besar tidak ada dana lain yang akan dikumpulkan selain penawaran koin perdana (ICO). Pendekatan ini dapat mencegah kemungkinan masalah kelebihan dana di masa depan.

  • Perlindungan Investor: Hard caps dapat membantu melindungi investor dari praktik penipuan. Jika suatu proyek tidak memiliki batasan yang ketat, investor dapat berinvestasi dalam jumlah yang tidak terbatas. Jika proyek tersebut tidak sah, hal ini dapat menyebabkan investor tertipu.

Di atas adalah pentingnya hard caps di pasar mata uang kripto.

Soft caps juga memainkan peran penting dalam proyek kripto. Ini mewakili jumlah minimum pendanaan yang diperlukan untuk melanjutkan pengembangan proyek. Jika suatu proyek tidak mencapai batas lunak (soft cap), proyek tersebut mungkin tidak akan maju lebih jauh. Hal ini membantu memastikan bahwa investor tidak berinvestasi pada proyek yang tidak memiliki potensi keberhasilan.

Apakah semua proyek publik mempunyai hard cap dan soft cap?

Tidak semua proyek menggunakan hard cap dan soft cap, dan penggunaan hard cap atau soft cap bergantung pada tim pengembangan proyek. Beberapa proyek memilih untuk menjual ICO yang belum ditutup, artinya tidak ada batasan jumlah yang dapat mereka kumpulkan. Ini mungkin merupakan pilihan yang baik untuk proyek-proyek yang sangat yakin akan keberhasilannya dan yakin bahwa mereka dapat memperoleh pendanaan yang signifikan. Namun, hal ini juga bisa menjadi pilihan yang berisiko bagi investor, karena tidak ada jaminan bahwa proyek tersebut akan berhasil. Berikut adalah beberapa contoh proyek yang menggunakan ICO tanpa batas:

  • Tezo (XTZ)

  • EOS (EOS)

  • Cardano (ADA)

Ini hanyalah beberapa contoh proyek yang menggunakan ICO yang belum ditutup. Ada banyak proyek lain yang menggunakan pendekatan yang sama.

Meringkaskan

Soft cap dan hard cap tidak hanya menjadi indikator peningkatan modal, tetapi juga salah satu faktor penting dalam analisis fundamental. Melalui artikel-artikel di atas, saya berharap pembaca dapat menambah ilmu dan membantu proses penelitian investasinya. semoga beruntung!

#荣耀时刻 #ICO #ADA #EOS #XTZ