
Dalam penemuan inovatif, para peneliti dari laboratorium Macroscopic Quantum Matter Group di University College Cork (UCC) telah menemukan keadaan superkonduktor yang luar biasa dalam uranium ditelluride (UTe2). Keadaan yang baru ditemukan ini menunjukkan sifat luar biasa yang dapat mengatasi hambatan lama dalam memajukan komputasi kuantum.
Inti dari fenomena luar biasa ini terdapat karakteristik unik yang memungkinkan elektron meluncur dengan mudah melalui seluncuran air kuantum tanpa menemui hambatan apa pun. Kunci dari "Seluncuran Air Kuantum" ini terletak pada pembentukan pasangan elektron, yang bergabung untuk menciptakan fluida berbeda di dalam UTe2. Menariknya, pasangan elektron tertentu menunjukkan perilaku yang berbeda, sehingga mengarah pada terciptanya struktur kristal yang dikenal sebagai Gelombang Kepadatan Pasangan. Meskipun jenis pasangan elektron ini pertama kali diamati pada tahun 2016, mekanisme yang mendasarinya masih membingungkan.
Implikasi dari penemuan ini sungguh luar biasa.
Joe Caroll, Ph.D. peneliti, mengungkapkan kegembiraannya dalam makalah penelitian yang mendokumentasikan temuan tersebut, dengan menyatakan, "Yang benar-benar menarik adalah bahwa UTe2 tampaknya merupakan jenis superkonduktor yang benar-benar baru. Para fisikawan tanpa lelah mencari terobosan semacam itu selama beberapa dekade."
Tim peneliti di balik penemuan inovatif ini menaruh harapan besar bahwa mengungkap misteri UTe2 tidak hanya akan meningkatkan pemahaman kita tentang bahan unik ini tetapi juga menjelaskan superkonduktor lain yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pemindai MRI. Dengan menggali lebih dalam rahasia bahan-bahan ini, kita berpotensi menyaksikan perkembangan teknologi medis yang baru dan lebih baik.
UTe2 mewakili kelas superkonduktor yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana pasangan elektron memiliki momentum sudut intrinsik, sehingga menghasilkan gerakan rasional saat mereka bergabung. Jika hal ini terkonfirmasi, maka UTe2 akan menjadi material pertama yang ditemukan yang memiliki Gelombang Kepadatan Pasangan elektron dengan sifat yang begitu menarik.
Namun mengapa kita harus terpikat oleh seluk-beluk subatom dalam zat luar biasa ini? Jawabannya terletak pada bidang komputasi kuantum.
Komputer Kuantum mengandalkan bit kuantum (qubit) untuk menyimpan dan memproses informasi. Sayangnya, qubit sangat rumit dan cepat kehilangan status kuantumnya, sehingga sangat membatasi waktu komputasi. Namun, UTe2 memiliki potensi untuk merevolusi dunia komputasi kuantum dengan mengaktifkan paradigma komputasi di mana qubit dapat mempertahankan statusnya tanpa batas waktu selama komputasi. Kemampuan terobosan ini dapat membuka jalan bagi pengembangan komputer kuantum yang stabil dan praktis, sehingga memberdayakan kita dengan kekuatan komputasi yang belum pernah ada sebelumnya.
Dengan kata lain, dengan kemampuan UTe2 untuk mempertahankan keadaan kuantum tanpa batasan waktu, kita akhirnya dapat memiliki komputer kuantum yang andal dan dapat bertahan cukup lama hingga benar-benar berguna.
Temuan tim peneliti mewakili langkah tambahan menuju tujuan akhir membangun komputer kuantum canggih. Meskipun penyelidikan lebih lanjut diperlukan, pekerjaan yang dilakukan oleh tim UCC memberikan wawasan yang sangat berharga mengenai sifat dasar superkonduktor UTe2. Pada skala yang lebih luas, material seperti UTe2 memainkan peran penting dalam mengungkap potensi pemanfaatan efek kuantum untuk aplikasi komputasi.
Era komputasi secepat kilat mungkin sudah di depan mata, meski masih jauh. Yakinlah, dengan fisikawan yang rajin mengeksplorasi misteri UTe2. Tidak perlu khawatir mereka meretas Dompet Bitcoin Anda.