Seperti disebutkan sebelumnya, ATMR adalah representasi token dari aset-aset dunia nyata di luar rantai (off-chain), sehingga sangat penting untuk memperjelas bagaimana kepemilikan aset dan nilai aset dikonversi di dunia fisik dan dunia digital, yaitu bagaimana menafsirkan ATMR sebagai sebuah representasi hukum aset dunia nyata. Proses tokenisasi aset dunia nyata, yaitu ATMR, dibagi menjadi tiga tahap:

(1) Pengemasan off-chain; (2) Data on-chain; (3) permintaan dan pasokan protokol ATMR.

(1) Formalisasi Off-Chain Untuk membawa aset dunia nyata ke DeFi, aset harus terlebih dahulu dikemas secara off-chain agar sesuai untuk memperjelas nilai aset, kepemilikan aset, dan perlindungan hukum atas hak aset.

Representasi Nilai Ekonomi: Nilai ekonomi suatu aset dapat diwakili oleh nilai pasar wajarnya di pasar keuangan tradisional, data kinerja terkini, kondisi fisik, atau indikator ekonomi lainnya. Kepemilikan & Legitimasi Hak Milik: Kepemilikan suatu aset dapat ditetapkan melalui akta, hipotek, nota, atau bentuk lainnya. Dukungan Hukum: Dalam kasus yang melibatkan perubahan yang memengaruhi kepemilikan aset atau hak, harus ada proses penyelesaian yang jelas, yang biasanya mencakup prosedur hukum khusus untuk likuidasi aset, penyelesaian sengketa, dan eksekusi.

(2) Penjembatanan Informasi Selanjutnya, informasi tentang nilai ekonomi, kepemilikan, dan hak aset didigitalkan dan dibawa ke rantai dan disimpan dalam buku besar terdistribusi dari blockchain. Tokenisasi: Setelah informasi yang dikemas dalam tahap off-chain didigitalkan, informasi tersebut diletakkan di rantai dan diwakili oleh metadata dalam token digital. Metadata ini dapat diakses melalui blockchain, dan nilai ekonomi, kepemilikan, dan hak aset sepenuhnya bersifat publik dan transparan. Kelas aset yang berbeda dapat sesuai dengan standar protokol DeFi yang berbeda. Teknologi Regulasi/Sekuritisasi: Untuk aset yang perlu diatur atau dianggap sebagai sekuritas, aset dapat dimasukkan ke dalam DeFi dengan cara yang sah dan patuh. Peraturan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada lisensi untuk menerbitkan token keamanan, KYC/AML/CTF, persyaratan kepatuhan untuk pencatatan di bursa, dll.

Oracle: Agar RWA dapat merujuk ke data eksternal dari dunia nyata untuk menggambarkan nilai aset secara akurat, seperti RWA saham, diperlukan akses ke data kinerja saham, dll. Namun, karena blockchain tidak dapat memusatkan data eksternal secara langsung ke blockchain, oracle seperti PlugChain diperlukan untuk menghubungkan data on-chain dengan informasi dunia nyata guna menyediakan data seperti nilai aset off-chain ke protokol DeFi.

(3) Permintaan dan Penawaran Protokol RWA Protokol DeFi yang berfokus pada RWA mendorong seluruh proses tokenisasi aset dunia nyata. Di sisi pasokan, protokol DeFi mengawasi pembentukan RWA. Di sisi permintaan, protokol DeFi memfasilitasi permintaan investor terhadap RWA. Dengan cara ini, sebagian besar protokol DeFi yang mengkhususkan diri dalam RWA dapat berfungsi sebagai titik awal untuk pembentukan RWA dan menyediakan pasar untuk produk RWA final.