16 Oktober 2025 tahun emas masuk dalam sejarah, menjadi aset pertama yang kapitalisasi pasarnya melebihi $30 triliun. Menurut World Gold Council, ini terjadi ketika harga ons mencapai rekor $4357, dan total volume cadangan di atas tanah – sekitar 218 ribu ton. Terobosan ini menekankan ketahanan emas sebagai "pelabuhan aman" dalam kondisi ketidakstabilan global.
Pertumbuhan 64% sejak awal tahun disebabkan oleh beberapa faktor: kekhawatiran inflasi, risiko geopolitik, perang perdagangan, dan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS. Bank sentral, seperti Bank Rakyat Tiongkok dan Reserve Bank of India, aktif membeli logam, meningkatkan cadangan ke level tertinggi. ETF dan investor swasta juga mempercepat aliran, sementara produksi tidak dapat memenuhi permintaan.
Dibandingkan dengan aset lainnya, emas mendominasi: kapitalisasinya 14,5 kali lebih tinggi dibandingkan $BTC ($2,1 triliun), dan nilai gabungan dari "Tujuh Raksasa" teknologi (Apple, Nvidia, Microsoft, dll.) – $20 triliun – sebenarnya 1,5 kali lebih tinggi. Bitcoin, meskipun memiliki status "emas digital", hanya menunjukkan pertumbuhan 16% pada tahun 2025, kalah dari logam tradisional.
Para ahli memperkirakan: harga rata-rata per ons akan mencapai $3675 pada akhir tahun, dengan potensi $4000 pada tahun 2026. Rekor ini menandakan penilaian ulang aset – dari spekulasi hingga nilai yang berkelanjutan. Emas tidak hanya bertahan, tetapi juga mendefinisikan ulang keuangan global, menarik perhatian pada tokenisasi dan integrasi dengan DeFi. Masa depan ada pada portofolio hibrida, di mana logam digabungkan dengan kripto.
#Goldmarketcap #GoldRecordHigh #PreciousMetals #TrenInvestasi #AsetAman #CryptoVsGold #TonggakKeuangan
Ikuti #MiningUpdates agar tidak ketinggalan berita terbaru dari dunia kripto dan penambangan!
