Menurut KriptoKentang, halving keempat Bitcoin telah terjadi, mengurangi hadiah blok menjadi 3.125 BTC. Terlepas dari signifikansi historis peristiwa ini sebagai katalis bagi siklus kenaikan baru, terdapat perdebatan mengenai berkurangnya dampak halving ini. Namun, ada beberapa perkembangan positif lainnya di sektor Bitcoin yang dapat merangsang minat dalam beberapa bulan mendatang.

Pada pertengahan Januari, Komisi Sekuritas dan Bursa AS menyetujui hampir selusin ETF Bitcoin spot untuk mulai diperdagangkan di bursa lokal. Ini bisa dibilang berita paling positif tahun ini. Produk-produk ini, dipimpin oleh IBIT BlackRock dan FBTC Fidelity, menarik BTC senilai miliaran dolar hanya dalam beberapa bulan. Permintaan ini menyebabkan kenaikan harga spot BTC secara signifikan, dengan mata uang kripto ini hampir menggandakan nilai USD-nya dan mencapai titik tertinggi baru sepanjang masa sebelum halving untuk pertama kalinya. Namun, ketika arus masuk mulai berkurang dan bahkan berubah menjadi negatif pada beberapa kesempatan, pertumbuhan harga BTC terhenti, dan aset tersebut turun sekitar sepuluh ribu dolar dari puncaknya di bulan Maret. Laporan menunjukkan bahwa ETF ini sangat penting untuk kelanjutan pertumbuhan Bitcoin sebagai aset.

BNY Mellon, salah satu organisasi perbankan tertua dan terbesar di Amerika Serikat, baru-baru ini mengungkapkan paparannya terhadap beberapa spot BTC ETF yang diperdagangkan secara lokal. BNY telah lama menjadi pendukung industri mata uang kripto, bahkan ketika sebagian besar bank AS secara terbuka mengkritik atau mengabaikannya. Perkembangan positif lainnya terkait pasar ETF AS datang dari Morgan Stanley. Raksasa Wall Street ini dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan 15,000 brokernya merekomendasikan klien untuk membeli dana ETF Bitcoin spot.

Meskipun permintaan AS mungkin melambat, terdapat perkembangan yang lebih positif dari yurisdiksi lain. Hong Kong bersiap untuk segera meluncurkan ETF Bitcoin dan Ethereum spotnya sendiri, meskipun dampaknya kemungkinan akan lebih kecil karena ukuran pasarnya dibandingkan dengan AS. Analis seperti Lark Davis yakin peluncuran ETF spot di Hong Kong akan menciptakan 'efek riak besar' di seluruh benua Asia, dan diperkirakan akan diikuti oleh lebih banyak negara.