Bitcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan, naik ke level tertingginya dalam beberapa minggu. Lonjakan baru-baru ini, sekitar 6% dalam 24 jam terakhir, telah membawa mata uang kripto tersebut mendekati pencapaian tertinggi sebelumnya pada bulan September, menempatkannya pada level yang belum pernah terlihat sejak pertengahan tahun.

Mata uang kripto lainnya mengikuti hal yang sama, dengan Ethereum (ETH) dan Solana (SOL) yang mengungguli Bitcoin selama kenaikan ini, mencatat kenaikan masing-masing sebesar 8% dan 7%. Volatilitas yang meningkat ini berdampak besar pada pasar derivatif kripto, yang mengakibatkan likuidasi yang substansial.

Data menunjukkan bahwa lebih dari $230 juta dalam kontrak derivatif dilikuidasi dalam sehari terakhir. Mayoritas likuidasi ini, sekitar 85%, berasal dari posisi short, karena pedagang yang bertaruh pada penurunan harga mengalami kerugian besar. Bitcoin memimpin angka likuidasi, yang mencakup hampir 40% dari total, diikuti oleh Ethereum. Likuidasi penting lainnya terjadi pada Solana, SUI, dan NEIRO, yang semuanya mengalami penutupan kontrak yang signifikan.

Peristiwa ini dianggap sebagai short squeeze, di mana penutupan posisi short mempercepat pergerakan harga naik, menciptakan siklus umpan balik yang menghasilkan likuidasi lebih lanjut. Siklus ini menambah volatilitas pasar, membuat situasi semakin tidak terduga.

Saat Bitcoin terus menanjak, likuidasi massal menunjukkan bahwa pasar tetap sangat fluktuatif, dengan potensi fluktuasi harga dan likuidasi lebih lanjut dalam waktu dekat.