Kerangka Aset Digital Qatar 2024 menetapkan standar baru untuk aset digital yang aman dan teregulasi dalam QFC.
Kerangka kerja inovatif QFC membuka jalan bagi pertumbuhan fintech Qatar, menarik pemain global ke sektor keuangannya.
Dengan fokus pada tokenisasi dan kontrak pintar, kerangka kerja baru Qatar mendukung tujuan transformasi digital negara tersebut.
Kerangka Aset Digital QFC 2024 yang baru ditetapkan oleh Qatar menjadikannya pemimpin dalam bidang keuangan dalam hal pengembangan, adopsi, dan regulasi aset digital—sebuah andalan, dalam menciptakan inovasi yang berkaitan dengan komitmen pejabat Qatar di bidang jasa keuangan, ditambah dengan standar internasional.
https://twitter.com/RadarHits/status/1830675742289522949
Seluruh Basis Hukum dan Regulasi
Qatar Financial Center Authority (QFCA) dan Qatar Financial Center Regulatory Authority (QFCRA) mengembangkan kerangka kerja tersebut. Kerangka kerja ini menawarkan landasan legislatif dan regulasi yang komprehensif.
Hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah kontrak kustodian, tokenisasi, pertukaran dan transfer aset digital, dan pengakuan resmi atas hak milik token. Yang menarik, ketentuan ini juga mencakup ketentuan tentang pengakuan hukum atas kontrak pintar. Berkat arsitektur ini, QFC akan memiliki ekonomi aset digital yang aman dan transparan.
Kolaborasi dan Penyelarasan Regional
Kerangka Aset Digital QFC 2024 merupakan hasil kerja sama yang erat dengan 37 organisasi domestik dan internasional, selain menyediakan landasan regulasi yang kuat. Para peserta ini, yang berasal dari bidang hukum, keuangan, dan teknologi, telah berperan penting dalam pengembangan kerangka kerja tersebut.
Lebih jauh lagi, pendekatan kolaboratif yang digunakan dalam usaha ini disorot oleh peluncuran perdana QFC Digital Assets Lab pada Oktober 2023, yang telah menyambut lebih dari 20 perusahaan rintisan.
Selain itu, kerangka kerja tersebut menyelaraskan Qatar dengan perkembangan regional terkait aset digital. Di antara Uni Emirat Arab, Dubai dan Abu Dhabi khususnya telah berkembang menjadi pusat bisnis bitcoin. Aturan baru Qatar dimaksudkan untuk menjaga agar negara tersebut tetap kompetitif dalam sistem keuangan.
Visi Strategis untuk Masa Depan Keuangan Qatar
Yang Mulia, Gubernur Bank Sentral Qatar, Sheikh Bandar bin Mohammed bin Saoud Al Thani, memberikan pernyataan bahwa Strategi Sektor Keuangan Ketiga tidak dapat terwujud tanpa kerangka kerja tersebut. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan Visi Nasional Qatar 2030, memberikan peluang besar, dan memungkinkan negara tersebut untuk mencapai impiannya dalam transformasi digital.
CEO QFC, Yousuf Mohamed Al-Jaida, melanjutkan, "Tindakan ini menunjukkan komitmen Qatar terhadap regulasi yang jelas." Diharapkan bahwa kerangka kerja ini akan menarik minat bisnis asing dan lokal, memperkuat industri jasa keuangan di Qatar, dan meningkatkan kepercayaan investor.