👉🏻 Tahun ini, semakin banyak orang mulai menggunakan indeks pasar saham AS sebagai alat referensi untuk tren harga $BTC. Jadi, apakah korelasi positif antara Bitcoin dan saham AS benar-benar kuat?
Pump menangkap tren indeks saham AS (kami menggunakan indeks S&P 500 di sini, yang mencakup 500 saham populer dan mewakili sekitar 80% dari total nilai pasar perusahaan publik di Amerika Serikat) dan harga Bitcoin selama setahun terakhir. . Data akurat hingga tingkat harian dan selaras dengan garis waktu.
Dengan cara ini, kita dapat secara intuitif membandingkan korelasi tren antara saham AS dan BTC:
💡 Kesimpulannya sebagai berikut:
Seringkali, ketika indeks saham AS naik, harga Bitcoin juga ikut naik, dan sebaliknya. Tren keseluruhan tetap konsisten, yang juga menegaskan bahwa pasar bullish ini sebagian besar didominasi oleh pasar AS.

Namun seringkali terjadi tren pasar unilateral yang besar, dimana pada saat itu tren keduanya tidak mengikuti. Misalnya:
Pada bulan Oktober 2023, saham AS anjlok selama beberapa minggu, tetapi Bitcoin terus naik.
Pada bulan Januari 2024, spot Bitcoin disetujui. Setelah konsolidasi, Bitcoin melonjak dan menembus level tertinggi baru, sementara indeks saham AS naik relatif lambat.
Pada bulan Juli 2024, nilai pasar Nvidia melampaui Microsoft, mendorong sektor teknologi AS melonjak. Namun, Bitcoin turun tajam karena tekanan penjualan dari pemerintah Jerman dan dampak kompensasi Mentougou.
Pasar pada dasarnya adalah sistem yang kacau, dan berbagai dimensi informasi perlu diintegrasikan saat melakukan transaksi. Semua indikator hanya bisa dijadikan acuan dan tidak bisa diikuti begitu saja. Indikator apa pun pada gilirannya dapat menjadi alat bagi para bandar taruhan untuk memanen!
Analisis dan prospek masa depan:
Meskipun saham AS dan Bitcoin memiliki korelasi yang kuat dalam tren umum, investor tetap perlu mewaspadai peristiwa independen dan gangguan eksternal di pasar. Seiring dengan meluasnya pengaruh saham AS dan Bitcoin ke pasar global, korelasi ini mungkin akan terus ada, namun bisa juga berubah karena peristiwa tertentu atau perubahan kebijakan. Oleh karena itu, dalam menganalisis pasar, selain memperhatikan indikator pasar tersebut, investor juga harus fleksibel dalam menyikapi perubahan pasar dan menyesuaikan strategi.
