Media lokal melaporkan pada 24 Agustus bahwa Perusahaan Listrik Laos (EDL) akan berhenti menyediakan listrik untuk aktivitas penambangan mata uang kripto.

Alasan utama keputusan ini adalah karena Laos sedang mengalami kekeringan terparah sepanjang sejarah sejak awal tahun sehingga menyebabkan permintaan listrik melonjak. Selain itu, utang pajak perusahaan pertambangan juga belum terselesaikan.

Sebelumnya pada bulan September 2021, Pemerintah Laos mengizinkan enam perusahaan untuk berpartisipasi dalam perdagangan percontohan dan penambangan mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, dan Litecoin.

Pada Januari 2022, Bank of Laos secara resmi menerima dua platform, Lao Digital Asset Exchange (LDX) dan Bitqik, untuk mengoperasikan dan menyediakan layanan komprehensif terkait mata uang kripto.

Laos juga memperkenalkan proyek penambangan cryptocurrency terpisah di provinsi Champasack pada Mei 2022, dipimpin oleh Lao Crypto Mining dengan AIF Group.

Proyeksi menunjukkan bahwa pada akhir tahun 2022, Laos akan mengumpulkan hampir 190 juta USD pajak penghasilan dari aktivitas terkait mata uang kripto. Namun, informasi mengenai pemadaman listrik membuat masyarakat tidak mengetahui dengan jelas berapa lama pemadaman listrik akan berlangsung dan jumlah utang yang harus dibayar oleh bisnis penambangan cryptocurrency.