Sebuah peristiwa besar terjadi di lingkaran mata uang minggu lalu: 120.000 orang melikuidasi posisi mereka di seluruh jaringan dalam 24 jam, dan dana sebesar 6 miliar yuan menguap.

Fluktuasi harga Bitcoin biasanya disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk permintaan pasar, sentimen investor, perubahan kebijakan, dll. Ada banyak alasan yang menyebabkan keruntuhan tersebut, seperti penjualan besar-besaran di pasar, berita negatif, tindakan regulasi, dan lain-lain. Karena tingginya volatilitas pasar Bitcoin, penurunan harga yang signifikan sering terjadi.

Likuidasi mengacu pada ketidakmampuan investor untuk memenuhi persyaratan margin dalam perdagangan leverage, yang mengakibatkan likuidasi paksa atas posisi mereka. Dalam perdagangan Bitcoin, banyak investor menggunakan leverage untuk meningkatkan laba atas investasi mereka, namun hal ini juga memiliki risiko. Ketika harga berfluktuasi dengan hebat, jika nilai posisi investor turun ke tingkat tertentu, mereka mungkin tidak dapat memenuhi persyaratan margin bursa, sehingga menyebabkan likuidasi.

Oleh karena itu, likuidasi ini berarti investor akan mengalami kerugian yang sangat besar karena posisinya terpaksa dilikuidasi dan bukannya diperdagangkan sesuai rencana semula. Hal ini dapat mengakibatkan mereka kehilangan sebagian atau seluruh pokok investasinya. Likuidasi juga dapat menimbulkan efek riak di seluruh pasar, memicu lebih banyak penjualan dan menurunkan harga.

Pasar Bitcoin sangat berisiko dan mudah berubah, dan investor disarankan untuk berhati-hati saat berpartisipasi di dalamnya dan memahami risiko terkait. Fokus pada aspek-aspek berikut:

1. Volatilitas pasar: Harga pasar Bitcoin sangat berfluktuasi, dan mungkin terjadi kenaikan dan penurunan yang hebat. Volatilitas ini dapat mengakibatkan pengurangan atau hilangnya pokok investasi investor secara substansial.

2. Kurangnya pengawasan: Dibandingkan dengan pasar keuangan tradisional, pasar Bitcoin memiliki pengawasan yang relatif lemah. Artinya, investor mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi, seperti manipulasi pasar, penipuan, dan lain-lain.

3. Risiko keamanan: Pertukaran dan dompet Bitcoin mungkin menghadapi risiko serangan jaringan dan peretas. Investor harus memilih platform perdagangan yang andal dan dompet yang aman untuk melindungi aset mereka.

4. Risiko hukum dan peraturan: Status hukum dan lingkungan peraturan Bitcoin mungkin berbeda di berbagai negara dan wilayah. Perubahan kebijakan pemerintah atau tindakan peraturan mungkin berdampak signifikan pada pasar Bitcoin.

5. Asimetri informasi: Informasi pasar Bitcoin menyebar dengan cepat, namun mungkin ada masalah dengan keakuratan dan keandalan informasi. Investor harus memperlakukan berbagai sumber informasi dengan hati-hati dan melakukan penelitian serta uji tuntas yang memadai.

6. Memanfaatkan risiko perdagangan: Menggunakan leverage untuk memperdagangkan Bitcoin dapat meningkatkan keuntungan investor, namun juga meningkatkan risiko kerugian. Investor harus menggunakan leverage dengan hati-hati dan memahami cara kerja dan risiko perdagangan dengan leverage.

Secara keseluruhan, pasar Bitcoin sangat berisiko dan mudah berubah, dan investor harus berhati-hati saat berpartisipasi di dalamnya dan memahami sepenuhnya risiko terkait. Disarankan agar sebagai investor, sebelum melakukan transaksi Bitcoin, Anda melakukan penelitian yang memadai, penilaian risiko, dan merumuskan strategi investasi yang masuk akal berdasarkan toleransi risiko Anda sendiri.