Avalanche (AVAX) adalah platform mata uang kripto dan blockchain yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang cepat, terukur, dan aman untuk aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan kontrak pintar. AVAX adalah token asli jaringan Avalanche, yang terdiri dari beberapa blockchain dan subjaringan yang dapat saling beroperasi satu sama lain dan dengan blockchain lainnya.

Apa yang Membuat Longsoran Unik?

Avalanche mengklaim menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan pesaingnya, seperti Ethereum, dalam hal kecepatan, skalabilitas, keamanan, dan fleksibilitas. Beberapa fitur yang membuat Avalanche unik adalah:

  • Konsensus Avalanche: Avalanche menggunakan mekanisme konsensus baru yang mengandalkan pengambilan sampel validator secara acak untuk mencapai finalitas transaksi yang hampir seketika. Tidak seperti sistem proof-of-work (PoW) atau proof-of-stake (PoS) tradisional, Avalanche tidak memerlukan validator untuk berkomunikasi dengan seluruh jaringan atau menunggu beberapa konfirmasi. Sebaliknya, validator menanyakan sebagian kecil validator lain untuk memeriksa kesepakatan transaksi, dan mengulangi proses ini hingga konsensus tercapai. Hal ini memungkinkan Avalanche memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya rendah dan keamanan tinggi.

  • Subjaringan: Avalanche memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dengan blockchain khusus yang dapat memiliki aturan, validator, dan tokennya sendiri. Blockchain ini disebut subnetwork atau subnet, dan dapat beroperasi secara independen atau berinteraksi dengan subnet lain atau blockchain eksternal. Subnet dapat bersifat publik atau pribadi, berizin atau tanpa izin, dan dapat mendukung semua jenis aplikasi atau kasus penggunaan. Subnet juga memungkinkan komunikasi lintas rantai dan interoperabilitas, serta skalabilitas dan modularitas.

  • Blockchain Bawaan: Avalanche memiliki tiga blockchain bawaan yang memiliki tujuan dan fungsi berbeda. Exchange Chain (X-Chain) digunakan untuk membuat dan menukar aset digital, seperti token, NFT, stablecoin, dll. Platform Chain (P-Chain) digunakan untuk membuat dan mengelola subnet, validator, dan tata kelola. Rantai Kontrak (C-Chain) digunakan untuk menerapkan dan mengeksekusi kontrak pintar yang ditulis dalam Solidity, bahasa pemrograman yang sama yang digunakan oleh Ethereum. Blockchain ini dihubungkan oleh jembatan yang memungkinkan transfer aset dan data tanpa hambatan.

Bagaimana Kinerja Longsoran?

Avalanche meluncurkan mainnetnya pada September 2020 setelah mengumpulkan $42 juta dalam penjualan publik token AVAX. Sejak itu, Avalanche telah menarik banyak perhatian dan adopsi dari pengembang, investor, dan pengguna yang mencari alternatif selain biaya tinggi dan kemacetan Ethereum.

Menurut CoinMarketCap, AVAX mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $146,22 pada 21 November 2021. Namun, AVAX juga mengalami koreksi tajam sebesar 16% pada 18 Agustus 2023, menyusul penurunan total nilai terkunci (TVL) dan penggunaan dApp pada jaringan Longsor.

Pada 19 Agustus 2023, AVAX memiliki kapitalisasi pasar sebesar $3,7 miliar, menjadikannya mata uang kripto terbesar ke-18 berdasarkan kapitalisasi pasar. AVAX memiliki persediaan yang beredar sebanyak 344 juta token dari persediaan maksimum 720 juta token. Harga AVAX saat ini adalah $10,79 per token.

Bagaimana Prospek Longsor?

Avalanche memiliki banyak potensi untuk menjadi platform terkemuka untuk dApps dan kontrak pintar, terutama di sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT) yang berkembang pesat. Avalanche telah terintegrasi dengan beberapa protokol DeFi populer, seperti Aave, Curve, SushiSwap, dan Pangolin, serta platform NFT, seperti OpenSea dan Nifty Gateway. Avalanche juga mendukung Ethereum Virtual Machine (EVM), yang memudahkan pengembang untuk memigrasikan dApps mereka yang ada dari Ethereum ke Avalanche.

Avalanche juga memiliki beberapa kemitraan dan kolaborasi penting yang dapat meningkatkan adopsi dan inovasinya. Misalnya, Avalanche baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Deloitte, salah satu firma akuntansi Big Four, untuk meningkatkan keamanan, kecepatan, dan keakuratan pendanaan bantuan bencana menggunakan blockchain Avalanche. Avalanche juga bermitra dengan The Graph, sebuah protokol terdesentralisasi untuk mengindeks dan menanyakan data blockchain, untuk meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas datanya.

Namun, Avalanche juga menghadapi beberapa tantangan dan risiko yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Misalnya, Avalanche harus bersaing dengan platform blockchain lain yang menawarkan fitur dan kinerja serupa atau lebih baik, seperti Ethereum 2.0, Polkadot, Solana, Cardano, dan Binance Smart Chain. Avalanche juga harus menghadapi volatilitas dan ketidakpastian pasar mata uang kripto, serta masalah peraturan dan hukum yang mempengaruhi industri blockchain.

Kesimpulan

Avalanche adalah platform blockchain menjanjikan yang bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang cepat, terukur, dan aman untuk dApps dan kontrak pintar. AVAX adalah token asli jaringan Avalanche, yang digunakan untuk membayar biaya, mengamankan jaringan, dan berpartisipasi dalam tata kelola. Avalanche memiliki beberapa fitur unik, seperti mekanisme konsensus, subjaringan, dan blockchain bawaan, yang membedakannya dari para pesaingnya. Avalanche juga telah terintegrasi dengan beberapa protokol DeFi dan NFT yang populer, serta bermitra dengan beberapa organisasi berpengaruh. Namun, Avalanche juga menghadapi beberapa tantangan dan risiko, seperti persaingan, volatilitas pasar, dan regulasi. Oleh karena itu, investor dan pengguna harus melakukan riset dan uji tuntas sendiri sebelum berinvestasi atau menggunakan Avalanche atau AVAX.

*Penafian:

Konten ini bertujuan untuk memperkaya pembaca dengan informasi. Selalu lakukan penelitian independen dan gunakan dana diskresi sebelum berinvestasi. Segala aktivitas pembelian, penjualan, dan investasi aset kripto menjadi tanggung jawab pembaca.

#Avalanche #crypto2023 $AVAX