India saat ini sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menurunkan tarif impor pada barang-barang India menjadi sekitar 15%, terutama untuk sektor yang padat karya seperti tekstil, pakaian, dan kulit. Pengurangan yang diusulkan ini akan menjadi langkah signifikan dari tarif "timbal balik" saat ini yang sekitar 25% yang diberlakukan oleh AS di bawah sikap perdagangan barunya yang diperkenalkan lebih awal pada tahun 2025.
Namun, Washington telah menunjukkan kehati-hatian. Pejabat AS dilaporkan telah menjelaskan bahwa pemotongan tarif untuk India akan bergantung pada apa yang bersedia ditawarkan India sebagai imbalan — terutama dalam hal akses pasar untuk barang-barang AS dan liberalisasi perdagangan yang lebih luas. Mereka juga khawatir memberikan perlakuan yang lebih baik kepada India dibandingkan dengan ekonomi Asia lainnya seperti Pakistan (19%), Bangladesh (20%), atau Indonesia (19%), kecuali India dapat membenarkannya dengan konsesi perdagangan yang konkret.