Mantan insinyur Alameda Research, perusahaan saudara dari FTX, mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut mengalami kerugian lebih dari $190 juta akibat penipuan yang seharusnya bisa dicegah. Aditya Baradwaj, sang whistleblower, menyoroti insiden keamanan yang sering terjadi akibat operasi cepat perusahaan. 😲
Baradwaj melaporkan insiden di mana seorang trader Alameda kehilangan lebih dari $100 juta dana perusahaan setelah mengklik tautan berbahaya yang muncul sebagai hasil pencarian Google. Trader tersebut bermaksud untuk mengotorisasi transaksi keuangan terdesentralisasi.
Baradwaj mengungkapkan bahwa Alameda melakukan yield farming di platform blockchain baru yang keabsahannya diragukan, yang akhirnya mengakibatkan kerugian lebih dari $40 juta.
Menurut Baradwaj, Sam Bankman-Fried, pendiri FTX, percaya bahwa kemampuan untuk bergerak cepat adalah hal terpenting bagi Alameda dan FTX. Filosofi ini membuat Alameda sering mengabaikan praktik teknik dan akuntansi standar industri yang diikuti oleh perusahaan serupa.
Baradwaj menjelaskan bahwa pendekatan ini mengakibatkan pengujian kode minim dan akuntansi saldo yang tidak lengkap. Pemeriksaan keamanan untuk perdagangan hanya diterapkan jika dianggap perlu. Pendekatan longgar ini mengakibatkan insiden keamanan besar di mana versi lama file teks biasa yang berisi kunci dompet Alameda bocor.
Serangan ini kemudian menggerakkan dana keluar dari beberapa bursa, mengakibatkan kerugian lebih dari $50 juta. Baradwaj menyebutkan bahwa Alameda mengalami banyak insiden serupa dengan yang ia gambarkan, meskipun banyak terjadi sebelum ia bekerja di perusahaan tersebut.
Ayo ikut berdiskusi di kolom komentar mengenai topik menarik ini! 💬